Minggu, 29 September 2024

Nasional

Kasus Harun Masiku, KPK Anggap Hasto Kristiyanto Kooperatif

Kamis, 13 Juni 2024 14:38

POTRET - Barang -barang milik Hasto dan stafnya, Kusnadi, disita oleh penyidik KPK ketika menghadiri pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024 pergantian antarwaktu (PAW) dengan tersangka Harun Masiku, yang sampai dengan saat ini masih berstatus buron

VONIS.ID - Penyidik KPK ternyata sudah mengusulkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto masuk daftar pencegahan ke luar negeri terkait kasus korupsi Harun Masiku

Namun, usulan itu ditolak oleh pimpinan KPK.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjawab saat ditanya apakah penyidik KPK sudah mengusulkan nama Hasto dicegah, namun dari pimpinan disposisinya meminta ditunda.

Alex mengatakan pimpinan KPK merasa belum perlu untuk melakukan pencegahan kepada Hasto keluar negeri. 

Alex menilai Hasto masih bersikap kooperatif.

"Cegah itu kan pasti kita assess kira-kira ada kemungkinan yang bersangkutan kabur atau tidak. Kalau saksi itu kooperatif apalagi Pak Hasto sendiri mengatakan akan hadir gunanya apa dicegah," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Alex mengatakan Hasto saat ini juga masih berada di Jakarta. 

Sekjen PDIP itu pun selalu memenuhi panggilan KPK terkait kasus Harun Masiku.

Hasto sejauh ini telah tiga kali diperiksa KPK sebagai saksi kasus korupsi Harun Masiku

Hasto diperiksa pada Januari dan Februari 2020 serta pada Senin (10/6) awal pekan ini.

Dalam pemeriksaan ketiganya kepada Hasto tim penyidik turut menyita ponsel dan buku catatan milik Hasto. 

Selain itu ponsel milik staf Hasto bernama Kusnadi juga ikut disita.

Sementara itu, Hasto kembali diagendakan menjalani pemeriksaan pada Juli mendatang.

Dalam pemeriksaan pekan ini, Hasto mengaku baru diperiksa selama 90 menit oleh penyidik KPK dan belum masuk ke pokok perkara.

Alex mengatakan pihak Hasto telah menyatakan akan hadir lagi dalam pemeriksaan selanjutnya di KPK terkait kasus Harun.

Hasto bahkan telah meminta diperiksa pada bulan depan.

"Pak Hasto sendiri yang akan datang sendiri jadi nggak perlu panggilan kalau nggak salah bulan Juli yang bersangkutan minta dijadwalkan," pungkasnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal