VONIS.ID, SAMARINDA - Persoalan klasik kasus kekerasan perempuan dan anak sampai saat ini masih menjadi persoalan yang tak kunjung terselesaikan.
Data dihimpun, dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2P) Samarinda, kasus kekerasan anak dan perempuan di Ibu Kota Kaltim masih cukup tinggi.
Yakni sebanyak 93 kasus, disusul Bontang dengan 34 kasus, dan Balikpapan 25 kasus.
Menanggapi permasalahan tersebut, Sekretaris komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar menilai bahwa kekerasan terhadap terhadap perempuan dan anak tidak bisa diliat dari satu sisi dan harus menjadi fokus serta perhatian bersama.
“Kasus-kasus seperti ini tidak semuanya terlaporkan. Karena kesiapan mentap pelapor dan kondisi psikisnya menjadi pertaruhan," ungkap Deni, Minggu (17/10/2021).