VONIS.ID - Penyelidikan kasus satu keluarga tewas di Kalideres terus dilakukan kepolisian.
Kali ini Polda Metro Jaya membeber isi handphone yang ditemukan di rumah lokasi tempat satu keluarga ditemukan tewas.
Walaupun di rumah tersebut berisi empat orang dewasa, namun diduga keempatnya hanya menggunakan dua handphone, seperti yang ditemukan kepolisian.
"Di dalam rumah itu hanya ada dua handphone dan ini digunakan oleh keempat korban," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, Senin (21/11), dilansir dari CNN Indonesia.
Aplikasi PeduliLindungi memperkuat dugaan tersebut, di mana masing-masing ponsel berisi dua identitas pada aplikasi itu.
Hengki mengungkapka, berdasarkan hasil digital forensik terhadap dua handphone itu, ditemukan banyak komunikasi satu arah.
Komunikasi itu berisi pesan emosional yang bersifat negatif.
Namun, Hengki tak membeberkan secara detail seperti apa pesan tersebut.
"Kami temukan komunikasi satu arah dari satu handphone ke handphone yang lain, ini banyak sekali kata-katanya berisi tentang emosi yang bersifat negatif dan saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," tutur Hengki.
"Ini handphone sama-sama dalam rumah, ini sedang diteliti tim psikologi, handphone ini sama-sama dalam rumah banyak sekali isinya, tapi isinya soal emosi-emosi yang negatif ini sedang diteliti," imbuhnya.
Sebagai informasi, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Namun, sudah lebih dari sepekan pasca penemuan, polisi belum mengungkap penyebab kematian korban.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menyatakan bahwa penyebab meninggalnya keempat orang itu bukan karena kelaparan.
Hasil penyelidikan teranyar, polisi menyebut satu orang korban atas nama Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak bulan Mei.
Ini diketahui, berdasarkan keterangan dari saksi yang sempat datang ke rumah korban pada bulan itu.
"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.
(redaksi)