VONIS.ID - Musibah menimpa permukiman warga di hari pertama Idul Fitri 1444 H/2023, Sabtu (22/4/2023).
Puluhan rumah rusak berat akibat ditabrak tongkang, yang terjadi di sungai Desa Keladan, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), sekitar pukul 17.00 WITA.
Kapal tongkang tanpa muatan itu lantas membuat 38 rumah warga alami rusak parah.
Dilansir dari Kompas.com, tongkang yang awalnya tambat dan terikat di pohon rumbia di seberang sungai kawasan penduduk, perlahan bergerak dan sulit dikendalikan.
Kejadian kapal tongkang hantam rumah warga tersebut berlangsung saat cuaca ekstrem, dengan tiupan angin kencang disertai hujan gerimis.
Akhirnya, saat dua kapal tugboat yang berupaya mengendalikan tongkang, yakni Rimau 3336 dan MZB bagian belakangnya menghantam kawasan penduduk di pinggir sungai.
Dari sejumlah video yang beredar, banyak warga yang panik karena hunian mereka banyak yang rusak tersapu tongkang.
Tidak hanya itu, perahu-perahu yang terikat di pinggir sungai tidak luput dari bagian tongkang yang berupaya ditarik ke tengah sungai.
Seorang warga merekam detik-detik kejadian itu, Putri Sari, saat tongkang mendekati rumah-rumah penduduk, ada warga yang tengah mengambil air wudhu.
Ardiansyah, paman dari Putri Sari yang saat itu berada di pinggir sungai sambil berwudu menggunakan gayung plastik.
“Di kondisi tongkang yang udah semakin dekat dengan dermaga dan perumahan warga, bener-bener udah di depan mata, tercyduk Om kami yang super santuy melanjutkan wudhu nya di keadaan seluruh warga desa yang kalang kabut dan panik bukan main," tulis Putri Sari dalam postingannya.
Saat dihubungi, Minggu (23/4/2023), wanita yang berprofesi sebagai guru ini mengatakan, pamannya sama sekali tidak tahu kalau tongkang yang hanyut terseret mengarah ke posisinya.
"Tapi nyatanya, beliau sempat nengok dan tetap melanjutkan wudhunya, di saat-saat terakhir tongkang menabrak rumah di samping dermaga," terang pemilik akun Instagram @nengpuput ini.
Camat Candi Laras Utara, Alansyah mengatakan, saat ini telah diterima laporan diperkiran sekitar 38 unit rumah di bantaran Sungai Keladan rusak.
"Informasi detail menyusul karena saya sedang menuju Desa Keladan untuk memastikan kondisi warga dan kemungkinan memikirkan lokasi titik kumpul selama rumah mereka rusak," katanya.
Disampaikan Kapolsek CLU, Iptu Ketut Sedimen, data terbaru terkait kejadian ini, setidaknya dilaporkan 35 rumah dan 11 perahu mengalami kerusakan.
"Total kerugian memang ditaksir mencapai miliaran rupiah, namun masih kita lakukan mediasi dan crosscheck di lapangan untuk detailnya," ujar Kapolsek.
(redaksi)