VONIS.ID - Gempa Cianjur M 5,6 Senin (21/11/2022), diduga disebabkan karena adanya aktivitas sesar Cimandiri.
Lantas, apa sebenarnya sesar Cimandiri?
Dilansir dari Kompas.com, sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 km.
Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang
Sesar Cimandiri terbagi menjadi lima segmen, di antaranya Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Ciceureum-Cirampo, Cirampo-Pangleseran dan Pangleseran-Gandasoli.
Namun, ada pula yang membagi sesar Cimandiri menjadi empat segmen, antara lain, Pelabuhan Ratu dan Cibuntu, Padabeunghar Cikundul dan Baros, Sukaraja.
Pembagian empat segmen ini berdasarkan karakteristik morfologi yang diamati secara langsung di lapangan.
Selain gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022), sesar Cimandiri beberapa kali sempat memicu gempa besar.
Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri.
Gempa itu antara lain gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan gempa bumi Sukabumi (2001).
Terkait hal itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu tidak benar.
Selain itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono juga meminta agar masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.
Update Jumlah Korban
Jumlah korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) cukup banyak.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur tersebut.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.
Masih dari data yang disampaikan Ridwan Kamil, setidaknya 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi di 14 titik.
Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.
Diketahui, gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022).
Gempa tersebut berpusat pada koordinat 6.84 LS, 107.05 BT atau tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi pada kedalaman 11 km.
(redaksi)