Sehingga, dengan sistem tersebut diharapkan mampu mengurangi volume sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA).
“TPA memiliki kapasitas maksimal dan batas waktu. Maka, sampah perlu dipilah dan dikategorikan sesuai jenisnya,” ujarnya.
Sejauh ini, Novan masih melihat tindakan nyata dari DLH dalam pengelolaan sampah belum begitu maksimal.
“Hingga hari ini, kita belum melakukan tindakan nyata dalam menangani sampah ini," tuturnya.
Ia juga meminta agar masyarakat dapat mendukung dan melibatkan diri demi terwujudnya program Samarinda Zero Waste (SZW) pada 2024. (Advetorial)