Terkait hal itu, Andi Satya menyatakan bahwa pemerintah daerah, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi harus segera mengambil langkah-langkah preventif.
Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan harus menjadi prioritas utama.
Disampaikannya, sebagai langkah pencegahan, misalnya melakukan penyemprotan fogging, pemberantasan sarang nyamuk, serta edukasi kepada masyarakat mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan untuk mengurangi potensi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab utama DBD.
“Langkah preventif yang diutamakan, misalnya melakukan penyemprotan fogging serta edukasi kepada masyarakat mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan ” jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) merilis data terbaru yang menunjukkan adanya 1.184 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah tersebut sejak Januari hingga Oktober 2024.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa hampir 50 persen dari total kasus DBD terjadi pada pekerja konstruksi yang bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN). (advertorial)