Lebih lanjut Isran mengatakan urusan agama adalah urusan personal. Indonesia adalah negara yang memiliki aneka ragam suku, agama, ras, bahasa dan adat budaya serta kesenian.
“Saya baik secara pribadi tidak pernah membedakan orang baik dari suku maupun agama, dan jangan pernah merasa benar. Selalu hindari rasa curiga dan buruk sangka,” ucapnya.
Isran juga mengajak Pemkot Samarinda dan jemaat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan tempat ibadah.
Diketahui, bangunan Gereja Toraja Jemaat Bukit Zaitun dibangunkan Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) melalui APBD Kaltim dengan anggaran sebesar Rp12 miliar.
Kegiatan yang dibiayai meliputi, perencanaan Rp683 juta, pembangunan fisik oleh kontraktor pelaksan CV Tamboro Langi Rp 11,5 M dan pekerjaan pengawasan oleh CVAdi Tekhnik dengan nilai Rp601 juta.
Geraja dibangun di atas lahan seluas 1.091 m2, dilengkapi fasilitas parkir yang mampu menampung mobil 16 unit, motor 31 unit, loby, toilet, ruang ganti, ruang laktasi, ruang manula,ruang peralatan, ruang multi media dan audio, ruang ibadah, kantor pendeta, kantor pendeta, ruang rapat, dan jalan akses ke gera, serta taman.