Sedangkan keterangan awal, JND berbohong dan menyebut kalau dalang dari pembantaian satu keluarga itu adalah tiga pria yang tak dikenal.
“Berdasarkan pemeriksaan kami saat itu, keterangan ini (yang diberikan JND) tidak masuk akal. Sehingga yang bersangkutan kita bawa ke polres untuk diinterogasi lebih lanjut. Ketika kita konfrontir ternyata diakui dia pelakunya,” ungkapnya.
Dari pemeriksaan mendalam itu, perlahan kebenaran mulai terungkap. Dihadapan petugas, JND akhirnya mengaku kalau dirinya adalah pelaku dari kasus pembantaian satu keluarga di Desa Babulu Laut tersebut.
Setelah mengakui perbuatannya, JND mengaku kalau aksi sadisnya itu nekat dilakukan karena dendam terhadap korban bernama RJS.
Dendam JND dilatarbelakangi persoalan asmara.
Sebab beberapa waktu sebelumnya, JND dan RJS sempat terlibat hubungan asmara.
“Perkara asmara masih kita dalami. Tapi antara korban anak pertama (RJS) dan pelaku sempat berhubungan, namun ditolak pihak korban karena sudah punya pasangan lain,” bebernya.
Selain persoalan asmara, dendam JND diduga semakin memuncak saat korban diketahui meminjam helm namun tak kunjung dikembalikan hingga tiga hari lamanya.
Dendam JND semakin memuncak pada malam tadi.