VONIS.ID - Dukungan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur terus mengalir.
Organisasi Presidium Pemuda Indonesia (PPI) cabang Kutai Kartanegara yang juga tergabung dalam wadah organisasi kepemudaan KNPI Kabupaten Kukar menyatakan dukungannya.
Ketua Presidium Pemuda Indonesia Kukar, Syamsul Arifin menilai bahwa Kaltim sangat layak sebagai IKN yang baru menggantikan Jakarta.
Pihaknya pun bersyukur, Presiden Joko Widodo telah mengesahkan RUU IKN menjadi UU IKN UU No.3 tahun 2022.
"Menurut hemat kami, ini merupakan tonggak sejarah baru bagi masyarakat Kalimantan umumnya dan Kaltim khususnya, karena selama ini seolah-olah hanya dalam mimpi saja membayangkan IKN bisa dipindahkan dari Jakarta," ujarnya dalam per rilisnya, 28 Februari 2022.
Syamsul Arifin menambahkan, butuh sekian puluh tahun untuk mewujudkan ide gagasan Presiden Soekarno yang sejak awal ingin memindahkan Ibu Kota Negara ke Wilayah Kalimantan.
Maka langkah Presiden Jokowi memindahkan IKN ke Kaltim, dinilai sudah tepat. Alasannya, karena Kaltim memang layak menjadi IKN yang baru menggantikan Jakarta.
Pertimbangannya adalah luasnya wilayah Kaltim. Sehingga mudah dikembangkan untuk perluasan kawasan IKN, letak posisi yang strategis di tengah-tengah pulau Indonesia. Sumber daya alam melimpah, jauh dari bencana gempa dan ekologi lingkungan yang memadai.
"Sebagai komponen pemuda, PPI tentunya sangat menyambut gembira dan mendukung sekali pemindahan IKN ke Kaltim," ucapnya.
"Seluruh pengurus PPI Kukar menginginkan segera proses pembangunan IKN dipercepat, maka PPI selaku unsur ormas pemuda di Kaltim, siap bergabung 100 persen membangun IKN," sambungnya.
Sementara itu, menanggapi isu penolakan IKN yang tidak kalah ramainya, PPI sebut Syamsul Arifin memandang bahwa masyarakat harus membuka diri. Wilayah NKRI sangat luas, bukan hanya Jakarta saja yang siap menjadi IKN, bahkan kota-kota di luar Jawa pun siap menjadi IKN.
"Kepada Presiden Jokowi, agar tetap terus membangun IKN di Kaltim, kami seluruh masyarakat Kaltim siap mengawal dan mengamankan," tuturnya.
"Harapan kami sebagai masyarakat Kaltim, agar dalam pembangunan IKN di Kaltim tetap memperhatikan peran serta masyarakat lokal yang beranekaragam di Kaltim, baik suku, budaya, adat, agama. Masyarakat Kaltim bisa terberdayakan secara maksimal, bukan malah menjadi penonton setelah IKN pindah ke Kaltim," tutupnya.
(adv/kominfokaltim)