VONIS.ID - Benahi Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), Sri Wahyuni, Sekprov Kaltim, ditunjuk sebagai Sekretaris di Sekretariat Dewan Kawasan KEK MBTK.
Hal itu sesuai dengan Perpres 8/2022, tentang Dewan Nasional, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional, Dewan Kawasan, dan Administrator Kawasan Ekonomi Khusus.
Melakukan pembenahan di kawasan ekonomi khusus itu, Sri Wahyuni, langsung melakukan evaluasi terhadap jajaran pengelola KEK MBTK.
“Pada intinya kita melakukan evaluasi KEK MBTK,” kata Sri Wahyuni, Senin (12/12/2022) kemarin.
Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan KEK Maloy, menjadi hal yang mendesak saat sekarang.
Pasalnya sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2019 lalu, hingga saat ini nyaris tidak ada investor yang masuk ke KEK Maloy.
Menurut Sri Wahyuni, sudah ada investor yang masuk di KEK MBTK, yakni PT Palma Serasih Indonesia (PSI) dan telah membangun tanki timbun dengan nilai investasi Rp45 miliar.
Walau diakui banyak yang berminat untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus itu.
Hanya saja banyak yang mengurungkan niat lantaran beberapa persoalan di KEK Maloy, di antaranya masalah insfrastruktur, kepastian aset, rencana kerja sama dan investasi, penyediaan air bersih, listrik, pematangan lahan dan lain sebagainya.
"Kami segera menyusun kembali struktur unit dan perangkat Dewan Kawasan KEK MBTK dan lebih fokus kepada persoalan yang saat ini masih menjadi hambatan," jabarnya.
Kolaborasi Pemkab Kutai Timur, Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat telah menyiapkan kawasan itu dengan membangun infrastruktur di dalam maupun di luar kawasan.
"Seperti jalan akses ke KEK MBTK, infrastruktur dalam kawasan dan pelabuhan berskala internasional," ungkapnya.
KEK MBTK memiliki luas 557 hektare dan yang saat ini sudah dibebaskan sekitar 509 hektare.
(redaksi)