VONIS.ID - Delapan orang dalam Azis Syamsuddin di KPK yang terungkap di persidangan masih menjadi misteri.
KPK saat ini sedang mencari tahu sosok 8 orang itu.
Hal itu terungkap berawal ketika Sekda Kota Tanjungbalai, Yusmada memberikan kesaksian di persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/10) kemarin.
Yusmada mengatakan mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mempunyai 8 orang di KPK untuk mengamankan OTT atau perkara yang terkait dengannya.
Hal itu diketahui Yusmada dari perbincangannya dengan Wali Kota Tanjungbalai nonaktif M Syahrial.
Menanggapi hal itu, Novel Baswedan mengatakan pernah meneruskan kasus soal dugaan adanya orang dalam Azis Syamsuddin di KPK ke Dewas KPK
Hal itu disampaikan Novel ketika membalas cuitan mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah.
Awalnya, Febri turut mengomentari keterangan Yusmada melalui akun Twitternya.
Febri mengatakan kasus AKP Robin ini diungkap oleh para pegawai KPK yang sudah disingkirkan melalui TWK, yaitu Novel Baswedan, Rizka Anungnata, dan kawan-kawan.
Cuitan Febri itu lantas dibalas Novel Baswedan melalui akun Twitter juga.
Novel Baswedan membenarkan bahwa kasus AKP Robin diungkap oleh timnya kala itu, bahkan perihal orang dalam Azis Syamsuddin pun disebut Novel Baswedan sudah diteruskannya ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
"Yang ungkap kasus ini adalah tim saya bersama dengan tim lain yang semuanya disingkirkan dengan TWK.
Saya juga sudah laporkan masalah tersebut ke Dewas tapi tidak jalan," ujar Novel Baswedan dikutip dari detik.com
Namun pernyataan Novel Baswedan itu kemudian ditepis oleh Dewas KPK.
Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris mengatakan Dewas baru tahu di media dan tidak mengetahui tentang orang dalam itu sebelumnya.
"Tidak pernah ada laporan ke Dewas terkait 7 atau 8 penyidik KPK yang katanya bisa mengamankan kepentingan AS (Azis Syamsuddin). Saya baru tahu dari media," kata anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris dilansir dari detik.com Selasa (5/10/2021).
Syamsuddin mengatakan Dewas masih menunggu kejelasan dari kebenaran orang dalam Azis itu.
Menurutnya, Dewas tak akan menelusuri hal itu jika hanya sekedar rumor.
"Kalau cuma rumor yang tidak jelas, tentu tidak akan ditelusuri " pungkasnya. (tim redaksi)