Menanggapi hal tersebut, Nurul Ghufron mengatakan asetnya memang banyak berupa tanah dan bangunan yang biasanya ia beli lewat lelang negara.
Nurul Ghufron mengaku biasa mengikuti lelang negara di tahap ke-3, ketika harganya sudah lebih murah daripada penawaran awal.
Nurul Ghufron mengatakan biasanya merenovasi rumah itu untuk dijual kembali atau dijadikan rumah kos.
Ghufron punya 3 kos-kosan dengan 70 kamar di Jember.
Menurut dia, usaha kos-kosan itu dia masukan dalam LHKPN dengan nilai dua kali lipat.
Sehingga kenaikan LHKPN karena penyesuain nilai harta tersebut. (*)