"Masyarakat Indonesia cenderung lemah dalam hal membaca. Mereka lebih memilih sesuatu yang instan. Ini membuat kita rentan menjadi negara konsumen," ucapnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Kaltim mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, mengingat Kaltim menjadi lokasi ibu kota negara.
Ia berharap masyarakat setempat tidak tertinggal dan dapat aktif berperan dalam pembangunan IKN.
Menurutnya, dengan meningkatnya kesadaran literasi, masyarakat dapat lebih kompetitif dan tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu berkontribusi aktif dalam masyarakat global, termasuk terlibat pembangunan IKN.
"SDM kita harus seimbang, apalagi di Kaltim ada IKN. Jangan sampai kita tidak dilibatkan hanya karena keterbatasan. Kita harus siap dengan kebutuhan yang ada," pungkasnya. (advertorial)