VONIS.ID - Masih ingat dengan persitiwa seekor buaya yang menerkam seorang bocah hingga tewas di pinggiran Pantai Teluk Lombok, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) beberapa waktu lalu. Kini dikabarkan buaya penerkam itu telah berhasil diamankan warga.
Buaya muara dengan panjang diperkirakan empat meter itu berhasil ditangkap oleh 15 orang pawang yang dikerahkan. Selama tiga jam, penangkapan buaya pun berlangusng dramatis.
“Iya benar (sudah ditangkap), penangkapan melibatkan 15 anggota dan pawang buaya,” ucap Roni Effendi Ketua Laskar Kebangkitan Kutai, Senin (28/11/2022).
Sebelum mengamankan buaya, 15 pawang itu lebih dulu melakukan pemantauan di lokasi kejadian selama tiga hari terakhir.
“Ditangkapnya sekitar jam 3 malam, pada Minggu (27/11/2022), sebelumnya kita sudah tiga hari disana melakukan pemantauan,” terangnya.
Dijelaskan Roni, proses penangkapan buaya tersebut menggunakan ritual yang dilakukan pawang buaya. Usai buaya bisa dijinakkan, barulah warga menggiringnya ke tepi pantai.
“Ya kami yang jemput ke sana (tengah laut). Dibantu pawang yang melakukan ritual, setelah itu buaya kami arak ke pinggir pantai, dan kami ikat menggunakan tali,” bebernya.
Dalam proses penangkapan, diakui Roni, pihaknya dan pawang buaya kesulitan lantaran dilakukan malam hari dan ombak tinggi.
“Kita ada turun temurun lah dari nenek moyang. Di situ kami pelajari. Buaya ini kan engga sembarangan juga kalau tidak ahlinya. Cuaca juga di pantai gelombang tinggi dan angin kencang pada waktu itu,” ujarnya.
Selain itu, Roni menerangkan saat melakukan evakuasi terhadap buaya 4 meter, pihaknya juga mendapati buaya berukuran 6 meter. Namun pihaknya hanya mengevakuasi buaya 4 meter lantaran diduga penyebab kematian bocah beberapa waktu lalu.
“Ada dua yang kita temukan, 6 meter dan 4 meter, tapi kita eksekusi cuma satu aja karena memang diduga ini yang menerkam (bocah beberapa waktu lalu). Yang bolak-balik di situ,” ungkapnya.
Usai dievakuasi buaya tersebut telah dibawa ke Damkar Kutim dan selanjutnya akan di BKSDA Kaltim untuk di lepas liarkan di tempat penangkaran.
(redaksi)