VONIS.ID, SAMARINDA – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Timur kian meningkat, bahkan Kota Balikpapan berada di zona merah.
Sementara, Kota Bontang sudah di zona orange.
Dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kaltim Yudha Pranoto, kasus terkonfirmasi per tanggal 19 Juli 2022 mengalami kenaikan signifikan.
"Data 18 Juli yang positif itu 17 orang, sedangkan 19 Juli sekitar 49 orang. Jadi naik 200 persen, otomatis kita harus kencangkan ikat pinggang dan pakai masker lagi," ucapnya, Rabu (20/7/2022).
Pemerintah pun tidak henti-hentinya melakukan berbagai pencegahan, sebab menghilangkan Covid-19 seutuhnya itu tidak mungkin.
"Covid-19 sudah ada ditengah-tengah dan bersama kita, maka yang harus kita lakukan sekarang adalah pencegahan," jelasnya di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Kota Samarinda.
Pencegahan yang dimaksud Yudha, yaitu menggunakan masker dimana pun berada dan melakukan percepatan vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Vaksinasi Booster di Kaltim ini masih cukup rendah sekitar 32,85 persen. Kalau vaksin pertama dan kedua sudah cukup bagus capaiannya. Pertama sudah 102,49 persen dan kedua 90 persen. Booster ini yang masih kita genjot terus," terangnya.
Melihat kasus terkonfirmasi tersebut, ia berharap agar pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) dan memberlakukan kembali PPKM.
"Saya berharap berlakukan lagi PPKM, seperti misalnya masuk mall itu diperketat. Analisa saya, melonjaknya Covid-19 karena mall dan pasar sangat bebas nggak seperti dulu. Saya minta kesadaran semua pihak," harapnya.
"Saya pernah bilang, Samarinda ini dikirim satu peleton kopassus untuk jaga Covid-19 nggak akan mampu. Kalau rakyat nggak sadar, nggak akan mampu. Kan sekarang terbukti naik lagi," sambungnya.
Ia berharap, kasus Covid-19 di Benua Etam segera melandai. Pasalnya, apabila kasus kian meningkat seperti ini kemungkinan akan diberlakukan kembali kebijakan swab antigen.
"Semoga landai, kalau naik terus mau nggak mau kita berlakukan swab lagi. Kita data lagi, tapi amit-amit jangan sampai dibuka dan penuh lagi isoter kita," tegasnya. (MU/ADV/Diskominfo Kaltim)