Sabtu, 23 November 2024

Samarinda Hari Ini

Kebakaran di Pangeran Antasari Samarinda Diduga Berasal Dari Salah Satu Rumah Bangsal

Rabu, 30 Maret 2022 16:3

PADAMKAN API - Petugas pemadam saat berjibaku mengendalikan amukan si jago merah yang menghanguskan 9 bangunan warga di Jalan Pangeran Antasari, Rabu (30/3/2022)/ Foto: VONIS.ID

VONIS.ID - Kebakaran kembali melanda pemukiman padat penduduk, tepatnya terjadi di Jalan Pangeran Antasari, RT 30, Gang Padat Karya, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang yang menghanguskan 9 bangunan warga. 

Informasi dihimpun, amukan si jago merah tepatnya terjadi pada pukul 10.40 Wita dari salah satu rumah bangsal yang sedang ditinggal penghuninya. 

"Informasi yang saya dapat api pertama berasal dari salah satu rumah bangsal di Blok 5," ungkap Muhammad Hatta, Ketua RT 30 usai kejadian. 

Lanjut dikatakannya, rumah bangsal yang diduga menjadi asal mula api itu dihuni oleh Ibu Maryam. 

"Rumah bangsal itu tiga pintu, api itu kata warga dari pintu paling ujung yang dihuni Ibu Maryam," kata Muhammad Hatta. 

Saat api mulai berkobar, yang diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik Ibu Maryam dikatakan sedang tidak berada di dalam rumah. 

"Ini katanya warga yang saya tanya tadi begitu, infornasinya Ibu Maryam lagi keluar," katanya lagi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam (Disdamkar) Samarinda, Hendra AH mengatakan akibat amukan si jago merah sedikitnya 9 bangunan warga ludes. Api baru bisa dikuasai setelah satu jam setengah petugas berjibaku di titik kebakaran

"Pada kejadian ini kami sedikitnya menurunkan 5 posko dan dibantu rekan-rekan relawan," ucap Hendra AH. 

Selama proses pemadaman, kata Hendra, petugas mendapatkan kesulitan mininnya pasokan air serta akses jalan yang begitu sempit. 

Sejatinya, api bisa dijinakan tak sampai satu jam, namun karena kendala lapangan ditambah hembusan angin yang cukup kencang membuat petugas harus bekerja ekstra. 

"Betul awalnya api sempat kami kendalikan, namun karena angin berhembus kencang akhirnya menjalar ke bangunan dibelakangnya lagi. Tapi berhasil kami atasi setelah petugas dibantu rekanan relawan melakukan bloking di bagian belakang," bebernya. 

Untuk diketahui, kobaran api tersebut menghanguskan 9 bangunan yang terdiri dari 6 rumah tunggal dan 3 rumah bangsal berpintu 10.

Akibat kejadian itu pula, sedikitnya 16 kepala keluarga yang tediri dari 84 jiwa kehilangan tempat bernaung. 

"Kalau korban jiwa tidak ada, cuman ada sempat ada yang pingsan dan sudah mendapatkan pertolongan. Untuk penyebab pastinya saat ini masih dalam penyelidikan polisi," katanya. 


(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal