Sabtu, 23 November 2024

Update Terkini

Kesaksian Nelayan di Lamongan, Temukan Bangkai Kapal di Dasar Laut yang Diyakini Kapal Van Der Wijk

Kamis, 11 November 2021 18:57

Gambar Ilustrasi Kapal/IG @cruisetrip.id

VONIS.ID - Banyak yang menyangka Kapal Van de Wijck hanyalah bagian dari cerita fiksi Novel.

Akan tetapi, Kapal Van der Wijk sebenarnya bukanlah fiksi.

Kapal milik maskapai Belanda nyata ada.

Kapal tersebut tenggelam di Perairan Lamongan pada tahun 1936.

Berikut fakta-fakta tentang Kapal Van der Wijk dikutip dari kompas.com

1. Tenggelam di Pantai Lamongan

 Kapal Van Der Wijck tenggelam saat berlayar dari Bali menuju Semarang dan akan singgah di Surabaya, pada 20 Oktober 1936.

Setiba di Surabaya, kapal tersebut tercatat membawa muatan 150 ton besi dan 5 buah konsedor dengan masing-masing seberat 3 ton.

Pelayaran kapal mewah tersebut berakhir di Perairan Lamongan, Jawa Timur tepatnya di 12 mil dari Pantai Brondong, Lamongan. 

2. Monumen Van der Wijk di TPI Brondong

Saat kapal tersebut tenggelam, warga yang tinggal di pesisir Pantai Brondong berusaha menyelamatkan para penumpang Kapal Van der Wijck.

Sebagai ucapan terimakasih kepada warga dan untuk mengenang tenggelamnya kapal mewah tersebut, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Monuman Van der Wijck.

Monumen berdiri kokoh di kawasan pantai berbentuk seperti pos pemantau setinggi 15 meter berwarna kuning dan biru.

Terdapat dua prasasti di dinding barat dan timur monumen.

Prasasti terbuat dari pelat besi bertuliskan dalam bahasa Belanda dan Indonesia.

Monumen tersebut letaknya dekat dari Jalan raya baik yang menuju ke pelabuhan TPI Brondong atau jalan raya pantai utara tidak jauh dari kawasan Wisata Bahari Lamongan.

3. Lokasi dikenal angker

Nelayan bernama Faizin (48), warga Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan itu turut menyelam di titik lokasi yang diduga menjadi tempat tenggelamnya kapal.

Ia mengatakan titik lokasi tenggelamnya kapal dikenal angker.

Sehingga warga setempat, enggan dan tidak berani untuk menangkap ikan di sekitar lokasi.

"Itu daerah rawan (angker), belum tentu orang di Lamongan berani menyelam di situ. Sebab banyak hal-hal aneh yang dijumpai, yang itu kadang orang luar tidak percaya," kata Faizin, Kamis (21/10/2021).

4. Kesaksian Nelayan

Faizin mengatakan ia dan tim sempat mengabadikan beberapa foto yang diperlukan.

"Kalau perabotannya apa saja belum tahu, yang kelihatan itu cuma peti-peti saja. Bagian-bagian kapal juga kelihatan, meski tertutup karang," ucap Faizin dilansir dari kompas.com

Dari pengamatan sekilas yang dilakukan oleh Faizin ketika berada di bawah laut, ukuran panjang kapal yang tenggelam tersebut sekitar 125 meter.

Sedangkan lebar kapal diperkirakan mencapai 20 meter. Bangkai kapal terbuat dari besi, meski kebanyakan sudah tertutup oleh terumbu karang.

Menurut Nur Wachid, Ketua Rukun nelayan Blimbing, ia menyakini bila kapal yang tenggelam tersebut merupakan Van der Wijck, berdasar cerita tutur turun-temurun dari para sesepuh nelayan di kampungnya.

"Hanya masyarakat menyebut itu kapal Marena, bukan Van der Wijck," pungkas Nur Wachid. (redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal