Advertorial

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Minta Orang Tua Pahami Aturan SPMB 2025

VONIS.ID, SAMARINDA – Masih banyak orang tua yang belum memahami alur dan aturan dalam Seleksi Peserta Didik Baru (SPMB) 2025/2026.

Hal ini menjadi perhatian Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, yang meminta agar para wali murid lebih aktif mempelajari prosedur penerimaan siswa baru.

“SPMB sebenarnya tidak jauh berbeda dengan PPDB, hanya berganti nama. Prinsip dasarnya tetap mengacu pada sistem zonasi, afirmasi, dan jalur prestasi,” ujar Novan, Sabtu (24/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa sistem zonasi masih menjadi landasan utama dalam penerimaan siswa, dengan tujuan mendekatkan akses pendidikan yang merata bagi semua warga.

“Zonasi bertujuan menciptakan keadilan. Bila banyak yang mendaftar di luar zona, itu justru merugikan siswa yang seharusnya mendapat prioritas,” tegas politisi Partai Golkar itu.

Berdasarkan SK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Nomor 400.3.5/1913/100.01/2025, kuota penerimaan siswa dibagi menjadi: Zonasi (50%), Afirmasi (20%), Prestasi Akademik (20%), Prestasi Non-Akademik (5%), dan Mutasi (5%).

Novan mengingatkan agar pengawasan terhadap jalur prestasi diperketat.

Ia khawatir jalur ini disalahgunakan dan mengurangi jatah siswa yang seharusnya diterima melalui zonasi.

“Jalur prestasi penting, tapi jangan sampai mengambil hak anak-anak yang mengandalkan zonasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Novan menyampaikan bahwa seluruh proses SPMB tahun ini dilakukan secara digital dan terintegrasi dengan sistem milik Kemendikbudristek.

Hal ini dinilai dapat meningkatkan transparansi serta memudahkan pemantauan oleh orang tua.

“Tak ada ruang lagi untuk kecurangan. Semua data terbuka. Yang dibutuhkan hanyalah kesadaran orang tua untuk mematuhi aturan,” jelasnya.

Ia pun berharap proses seleksi yang berlangsung hingga Mei dan akan diumumkan pada Juni hingga Juli 2025 berjalan lancar dan adil untuk semua pihak.

“Mari kita dukung bersama sistem ini demi kemajuan pendidikan di Kota Samarinda,” tutup Novan. (adv)

Show More
Back to top button