Minggu, 19 Mei 2024

Advertorial DPRD Samarinda

Khawatir Kawasan Tepian Mahakam Kembali Kumuh, DPRD Samarinda Minta Dishub dan Satpol PP Tingkatkan Pengawasan Terhadap Lapak dan Jukir Liar

Selasa, 20 September 2022 19:32

WAWANCARA - Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun menyesalkan langkah lamban PT Pertamina mengurai kemacetan antrean truk solar/vonis.id

VONIS.ID - Anggota Komisi I DPRD Samarinda Andi Muhammad Afif Rayhan Harun meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda melakukan pengawasan lebih ketat di kawasan Tepian Mahakam.

Hal ini disampaikan Afif menanggapi terkait isu lapak dan jukir liar di kawasan tersbut.

Pasalnya kata Afif jika hal tersebut terus dibiarkan dikhawarirkan kawasan Tepian Mahakam akan kembali kumuh seperti dulu.

"Jangan sampai kalau terus dibiarkan kembali menjadi kumuh (seperti dulu). Sedangkan kita ini kan ingin membuat wajah baru Kota Samarinda menjadi kota peradaban. Kan begitu,” kata Afif, Selasa (20/9/2022).

Ia pun meminta agar Dishub Samarinda meningkatkan kinerjanya dalam mengawasi kawasan tersebut.

“Tapi ini tergantung dari dishubnya (Dinas Perhubungan Samarinda) aja lagi. Kadang saya lewat di situ tidak ada dishubnya (yang berjaga). Jadi harusnya dishub bisa bekerja lebih,” ujarnya.

Kerja lamban organisai perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengawasi aktivitas bantaran Sungai Mahakam dinilai Afif sebagai langkah mencederai putusan Pemkot Samarinda.

Oleh sebab itu politikus fraksi Gerindra itu meminta, khususnya Dishub Samarinda melakukan pengawasan lebih ketat dan terus meningkatkan kinerjanya.

“Pemerintah sudah membuat terobosan, sudah mengeluarkan kebijakan dan sisanya tinggal dari para OPD lagi yang melakukan dukungan kerja. Dan ini harus menjadi perhatian serius bagi Dishub" pungkasnya.

Disinggung mengenai keluhan Dishub Samarinda yang menyebut kalau pengawasan Tepian Mahakam tidak bisa dilakukan sebab kekurangan jumlah personel, seketika dibantah oleh Afif.

Kata politisi termuda di DPRD Samarinda itu, keluhan kekurangan personel adalah persoalan mudah yang bisa diselesaikan dan tak seharusnya menjadi alasan.

“Kalau kekurangan anggota kan tinggal ditambah aja, kalau kendalanya di situ apa susahnya (ditambah personel jaga). Kalau ngomong doang (kekurangan personel) saya juga bisa. Apalagi (kuranganya personel Dishub Samarinda) tidak diiringi dengan datanya,” sindir Afif.

Tak hanya Dishub Samarinda, Afif pula menegaskan kalau ada peraturan yang dilanggar oleh para pedagang maka hal tersebut bisa langsung disikapi menurut aturan hukum.

“Tapi tergantung nanti penindakannya, kalau di atas trotoar maka Satpol PP yang akan bertindak (melakukan penindakan hukum), kalau di samping trotoar maka Dishub yang seharusnya bertindak. Karena kalau sudah ada perjanjiannya dan kemudian dilanggar maka harus ditindak dong,” terangnya.

Agar menciptakan Samarinda sebagai kota peradaban yang diinginkan, maka sekali lagi Afif meminta agar OPD terkait seperti Satpol PP dan Dishub Samarinda bisa terus meningkatkan kinerjanya seperti terus melakukan monitoring lapangan dengan maksimal.

“Satpol PP harus terus memainkan peran monitoringnya. Begitupun dengan Dishubnya, peran kerjanya harus terus ditingkatkan dan dijaga,” pungkasnya. (Advertorial)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal