VONIS.ID - Kelegaan terpancar jelas dari raut wajah Ahmad Rauf (26).
Ahmad Rauf merupakan satu dari ratusan mahasiswa yang terjebak perang saudara di Sudan.
Jumat (5/5/2023) hari ini, Ahmad Rauf dan sejumlah mahasiswa lainnya tiba dengan selamat di Kalimantan Timur (Kaltim).
Ahmad Rauf sendiri merupakan mahasiswa asal Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Walaupun mengaku lega dapat kembali ke kampung halaman dengan selamat, namun Ia justru ingin kembali ke Sudan untuk menyelesaikan pendidikannya.
Kepada awak media, Ahmad Rauf menceritakan kesehariannya setelah perang pecah di Sudan.
"Kampus kami memang berada di area perang, peluru seliweran, bahkan ketika saya berada di lantai empat kampus," ucapnya saat berada di VIP Room Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.
"Ledakan bom juga terdengar 200-300 meter dari Kampus kami," sambungnya.
Kendati demikian, Ia bersyukur tidak ada mahasiswa maupun WNI lainnya yang menjadi korban.
"Alhamdulillah, mahasiswa Indonesia maupun TKW tidak ada yang menjadi korban. Karena KBRI langsung mengkordinir dan bergerak cepat mengevakuasi kami," tuturnya.
Walaupun kondisi Sudan tidak memungkinkan untuk kembali didatangi, namun mahasiswa International University of Africa, jurusan Al-Quran Hadis ini berharap dapat menyelesaikan perkuliahannya.
Pasalnya, saat ini Ia tengah bersiap untuk menulis skripsi.
"Saya sudah memasuki tahun terakhir, sudah semester 7. Setengah lagi nulis skripsi," tutur Ahmad.
Selain karena memasuki semester akhir, gigihnya Ia yang ingin kembali, karena Sudan memiliki keunggulan Bahasa Arab yang bagus.
"Selain itu memang Syekhnya tersebar di mana-mana, jadi gampang kita temukan kalau untuk halaqoh-halaqoh," jelasnya.
(redaksi)