Sabtu, 23 November 2024

Berita Samarinda Terbaru

Lantaran Ayah Kerap Meminta Uang, Remaja di Samarinda Ini Nekat Jadi Pengedar Sabu

Kamis, 9 Desember 2021 19:24

ILUSTRASI - Ilustrasi peredaran sabu yang dilakukan seorang remaja di Kota Tepian sebab himpitan kebutuhan dan sang ayah yang kerap meminta uang/HO

VONIS.IDHimpitan ekonomi kehidupan masyarakat menengah ke bawah benar-benar menjadi ancaman serius yang tak bisa disepelekan.

Seperti nasib naas remaja berinisial IS di Samarinda yang harus berurusan dengan petugas berwajib, sebab kedapatan menjual sabu karena himpitan ekonomi. 

Remaja 16 tahun ini pasalnya diamankan petugas Satrekoba Polresta Samarinda pada Selasa (7/12/2021) kemarin dengan barang bukti satu poket sabu seberat 10,21 gram.

Informasi dihimpun, aksi nekat remaja berstatus pelajar salah satu SMK di Samarinda itu bisa terjadi sebab sang ayah yang kerap meminta uang kepada anaknya. 

Karena hal tersebutlah, IS akhirnya nekat menjadi pengedar. Selain untuk memberi uang kepada ayahnya, hasil kerjanya juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Ketika ditangkap, dia bilang kalau jualan narkoba ini karena terdorong kebiasaan bapaknya yang sering meminta uang," ungkap Kasat Natkoba Polresta Samarinda, AKP Rido Doly Cristian, melalui Kanit Sidik, Iptu Purwanto, Kamis (9/12/2021).

Lanjuy Purwanto, IS diamankan saat berada dikawasan Jalan Pelita, Sungai Pinang dengan mengendarai sepeda motor matik Yamaha Mio Seoul KT 6884 QF warna hitam. Saat itu, gerak-gerik IS rupanya telah dipantau oleh petugas.

Tak berselang lama, saat masih di atas motornya, IS pun langsung dibekuk petugas dan dilakukan penggeledahan. Tak berhenti sampai di situ, polisi rupanya juga mengeledah kamar tidur IS di rumahnya, Jalan DI Pandjiatan, Sungai Pinang. Lagi-lagi didapati 34 poket kecil sabu seberat 14,19 dan 2 poket kecil seberat 0,84 gram siap edar.

"Ya selain karena bapaknya sering meminta uang, pelaku juga menggunakan hasil menjual sabu itu untuk keperluannya sendiri, karena tidak pernah diberi uang," imbuhnya.

Meskipun pengakuan IS begitu, namun anak bungsu dari 4 bersaudara itu tetap digelandang polisi ke Polresta Samarinda untuk menjalani proses hukum. Lanjut kata Purwanto, meski pelaku tersebut masih di bawah umur pihaknya tetap akan memproses hukum. 

"Kami proses, dan akan berkoordinasi dengan bapas," tandasnya. 

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal