VONIS.ID - Permainan latto-latto yang kini sedang viral tak luput dari perhatian wakil rakyat di DPRD Kaltim.
Permainan ini dinilai memiliki dampak positif dan negatif.
Positif karena bisa mengalihkan anak dari gadget.
Namun di sisi lain, suara yang dihasilkan latto-latto juga kerap mengganggu masyarakat.
Diketahui, latto-latto itu merupakan mainan berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dan permukaan halus yang diikat dengan seutas tali dan disimpul cincin jari di tengah.
Permainan ini hanya mengandalkan keseimbangan tangan dalam mengayunkan dua bola plastik dan saling memantul itu kini sangat digemari oleh kalangan anak-anak maupun dewasa.
Terkait hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmad Reza Fachlevi menyebut tidak ada yang salah dengan permainan latto-latto.
Pasalnya, permainan latto-latto bisa mengalihkan fokus anak-anak terhadap permainan yang serba digital.
"Sebenarnya tidak ada yang salah dari permainan latto-latto, sebab permainan tersebut bisa mengalihkan fokus anak-anak terhadap permainan yang serba digital (gadget)," ujar Reza sapaan akrabnya beberapa hari yang lalu.
Dalam permainan latto-latto, diperlukan kelincahan dan kewaspadaan dari si pemain, sebab resikonya cukup besar.
Seperti jika kedua bola yang dipantulkan itu pecah, maka bisa saja serpihannya mengenai muka atau mata dan menimbulkan luka yang cukup serius.
Untuk mencegah terjadinya resiko, Reza mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya orang tua untuk tetap meningkatkan pengawasan terhadap anaknya saat memainkan permainan tersebut.
Tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk juga perlu mengatur ritme permainannya.
"Kita harapkan orang tua perlu mengawasi anak-anaknya, perlu juga mengatur komitmen waktunya, jadi kewaspadaan juga harus ada, kuncinya pengawasan dari orang tua dan yang memainkan juga perlu hati-hati," pungkasnya. (*)