VONIS.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan belakangan ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, nama Luhut bersama 35 pejabat lainnya dari berbagai negara masuk dalam laporan skandal pajak terbesar dunia atau Pandora Papers yang dirilis Konsorsium Jurnalis Investigasi (ICIJ), pada Minggu (3/10).
Dilansir dari cnnindonesia.com, laporan investigasi ICIJ melibatkan 600 jurnalis dari berbagai media dan dibuat berdasarkan bocoran 11,9 juta dokumen dari 14 perusahaan jasa keuangan di seluruh dunia.
Terkait hal itu, Luhut Binsar Panjaitan, melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi buka suara.
Dalam laporan tersebut disebutkan Luhut sempat menjabat di salah satu perusahaan cangkang yang terdaftar di Panama.
Jodi Mahardi selaku juru bicara Luhut membenarkan hal itu.
Jodi mengakui Luhut sempat menjabat sebagai Direkut Utama Petrocapital S.A. pada 2007 hingga 2010.
Menurut Jodi perusahaan Luhut didirikan berdasarkan hukum Republik Panama bersama Edgardo E.
Jodi juga membeberkan perusahaan yang bergerak di bidang migas itu memiliki modal awal senilai US$5 juta atau setara Rp71,5 miliar.
"Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama pada Petrocapital S.A pada 2007 hingga pada 2010," kata Jodi lewat rilis tertulis, Senin (4/10) dilansir dari cnnindonesia.com.
Lebih lanjut, Jodi menyebut perusahaan itu sejatinya direncanakan akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Akan tetapi dalam perjalanannya, terdapat berbagai macam hambatan seperti lokasi geografis, budaya hingga kepastian investasi.
Hal itu yang membuat Luhut mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis di Indonesia.
"Selama Bapak Luhut menjabat di Petrocapital sampai dengan mengundurkan diri pada 2010, Petrocapital belum berhasil untuk mendapatkan proyek investasi yang layak," jelasnya.
Selain itu, Jodi juga mengatakan tidak ada kerjasama antara perusahaan cangkang tersebut dengan perusahaan migas negara.
Dirinya juga membantah perusahaan sempat berubah nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital SA.
Sebagai informasi, Pandora Papers mengungkap nama-nama besar yang menyembunyikan kewajiban pajaknya dari publik dengan membentuk perusahaan cangkang di negara bebas pajak seperti Republik Panama.
ICIJ juga sebelumnya merilis laporan Panama Papers yang sempat membuat geger dunia akan skandal pajak pejabat serta elit dari berbagai negara di dunia.
Sejauh ini ICIJ telah mengungkap beberapa nama seperti Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, hingga selebritas Shakira. (*)