VONIS.ID, SAMARINDA - Beberapa hari lalu, jagat maya diramaikan dengan penampakan seorang pria yang disebut menjadi korban begal.
Kejadian itu dikabarkan terjadi di Jalan Poros Makroman-Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kukar pada Jumat (17/5) pukul 20.00 Wita.
Kabar tersebut kontan ramai menjadi perbincangan.
Terlebih dalam video viral terlihat seorang pria bernama FA (25) dengan berlumuran darah diperutnya, dan mengaku sebagai korban begal.
Namun usut punya usut, pengakuan FA menjadi korban rupanya hanya modus belaka.
Aksi itu nekat dilakukan FA untuk menghindari uang mahar senilai Rp 70 juta yang dijanjikannya guna menikahi sang kekasih.
"Jadi peristiwa kasus pembegalan atau kekerasan itu tidak ada. Korban ini merekayasa peristiwa seakan-akan dibegal dengan alasan malu tidak punya uang buat mahar Rp 70 juta,'' ucap Kapolsek Anggana AKP Akhmad Wira Taryudi kepada detikcom, Senin (20/5/2024).
Skenario FA kala itu terbongkar saat dirinya yang ditolong warga, melaporkan aksi pembegalan ke pihak Polsek Anggana.
Saat menjalani pemeriksaan keterangan, petugas merasa ada yang ganjal dari runtutan cerita FA sebagai korban begal.
"Jadi terungkapnya itu saat dia buat laporan ada keganjalan saat ditanya asal muasal uang itu," kata Wira.
Kepada polisi, FA mengaku beralasan menjadi korban pembegalan saat berniat mengantarkan uang mahar 70 juta ke rumah kekasihnya.
Namun uang itu hanya alibi FA lantaran uang tersebut tidak pernah ada.
Karena bingung tak memiliki uang sebanyak itu, dan kadung janji kepada sang kekasih. FA akhirnya melancarkan skenarionya tersebut.
"Jadi saat di lokasi ditempat sepi korban ini menusukan perutnya sendiri menggunakan gunting setelah itu dia berbaring di pinggir jalan kemudian ditemukan warga yang melintas," bebernya.
Wira menerangkan usai diselamatkan warga, FA kemudian dibawa warga untuk mendapat pertolongan. Setelah kejadian itu FA kemudian membuat laporan ke Polsek Anggaran hingga akhirnya skenarionya terungkap.
Meski aksinya sempat membuat heboh, namun FA dipastikan tak terjerat pidana. TIdak ditahannya FA lantaran tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas skenario korban begalnya tersebut.
Namun demikian, untuk membuat jera FA. Petugas memintanya untuk membuat klarifikasi pengakuan dan permohonan maaf.
"Yang bersangkutan sudah membuat klarifikasi dan permintaan maaf, namun tidak ditahan karena belum ada yang melapor atau yang dirugikan atas kejadian tersebut," pungkasnya. (tim redaksi)