Jumat, 26 April 2024

Mahasiswi di Samarinda Lakukan Aborsi, Psikolog Harapkan Adanya Pemeriksaan Kejiwaan

Kamis, 11 November 2021 18:57

Kasus aborsi yang mahasiswi di kamar indekosnya diharapkan mendapat pemeriksaan kejiwaan lebih jauh oleh kepolisian/VONIS.ID

VONIS.ID, SAMARINDA - Searang perempuan muda berinisial NA (25) bikin warga Kota Tepian geger, Rabu (22/9/2021) sore lalu.

Pasalnya, NA  melakukan sesuatu yang tak lazim.

Ia melakukan aborsi di kamar indekosnya, Jalan Wolter Monginsidi, Gang 2, RT 22, Kecamatan Samarinda Ulu.

Setelah itu, mahasiswi semester akhir di salah satu universitas swasta ini mengubur sang jabang bayi dalam pot plastik dan disimpan di kamar indekosnya.

"Masa iya tidak ada rasa empatinya seorang ibu apalagi ini sudah wujuh manusia. Kalau dugaan gangguan jiwa berat sepertinya tidak, karena sang ibu masih bisa ke rumah sakit dengan kesadarannya sendiri. Dan dari kepolisian harusnya tetap diarahkan kepemeriksaan kejiwaan si ibu tersebut," kata Psikolog ternama Kota Tepian, Ayunda Ramadhani, Jumat (24/9/2021).

Kata Psikolog yang lama bekerja di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada ini, jika menelaah lebih jauh dari pengakuan dan fakta yang ditemukan kepolisian dari kasus aborsi tersebut ada perbedaan yang cukup unik menurut Ayunda. Maka demikian, pendalami sisi kejiwaan harus dilakukan.

"Karena ada gep antara pengakuan si ibu dan fakta yang ditemukan. Kalau alasan yang disebutkan tidak direstui karena beda agama dan lainnya ini juga menjadi pertanyaan kenapa kandungannya itu dipertahankan sekian lama. Pertanyaan ini harus digali lebih dalam tentunya," imbuhnya.

Lanjut Ayunda, bisa saja dahulunya si NA pernah melakukan upaya aborsi saat kandungan masih dini, namun selalu gagal. Hal ini tentu tidak menutup kemungkinan menjawab pertanyaan kenapa kandungan dipertahankan begitu lama.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal