VONIS.ID - Polda Papua mengungkap ada pihak-pihak dari pemerintah daerah yang diduga melindungi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Hal ini menjadi salah satu penyebab TNI dan Polri sulit untuk menangkap Egianus Kogoya, sekaligus membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens.
"Kami akan menyasar siapa pun, baik masyarakat maupun pejabat yang mendukung aktivitas Egianus, akan kita tegakan hukumnya," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, dikutip dari Kompas.com.
"Ada beberapa pejabat yang terlibat selama ini membiayai mereka, ini akan kita tegakan hukumnya," sambung dia.
Ia menegaskan, proses negosiasi untuk menyelamatkan Kapten Philip masih terus dilakukan, tetapi aksi penegakan hukum akan lebih dikedepankan.
Hal ini dilakukan karena kasus tersebut sudah berjalan lebih dari 60 hari sehingga sudah diperlukan langkah yang lebih tegas untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Bahwa waktu kita melakukan negosiasi sudah berjalan cukup lama, ini sudah memakan waktu hampir tiga bulan, tentunya Polri akan melakukan langkah-langkah tegas selain negosiasi" kata Fakhiri.
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, 7 Februari 2023.
Egianus kemudian menyandera pilot pesawat tersebut, Kapten Philip Mark Mertens (37) berkewarganegaraan Selandia Baru.
(redaksi)