VONIS.ID, TARAKAN – Kota Tarakan, Kalimantan Utara, diguncang oleh sebuah tragedi maut yang mengguncangkan masyarakat.
Mayat seorang perempuan bernama NP (22) ditemukan pada 26 Agustus lalu di Kampung Satu Skip Lama.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Tarakan telah menghasilkan beberapa fakta terkait insiden ini.
Hasil visum dokter yang dilakukan terhadap mayat korban telah memberikan kesimpulan yang memilukan.
Mayat NP ditemukan dengan tanda-tanda jeratan kabel listrik di bagian lehernya.
"Ada tanda bekas jeratan kabel listrik di bagian leher. Akibatnya, korban mengalami kekurangan oksigen," ujar Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Saktika Putra, Kamis (31/8/2023).
Selain tanda jeratan pada leher, dokter yang melakukan pemeriksaan juga menemukan tanda-tanda kebiruan pada bagian wajah korban.
Namun, bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik.
Polres Tarakan telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi terkait perkara ini.
Mereka termasuk mantan pacar korban, tetangga kos, teman dekat, dan beberapa pelanggan korban yang berinteraksi sebagai pramuria online.
"Kami juga meminta bantuan tim labfor Surabaya untuk mencari bukti-bukti lain di lokasi perkara karena bukti yang ditemukan oleh Polres belum maksimal," tambah AKP Randhya.
Berdasarkan keterangan visum, korban diperkirakan meninggal antara pukul 02:00 hingga 05:00 Wita, sekitar tiga jam sebelum tubuhnya ditemukan pada pukul 08:30 Wita oleh seorang saksi yang datang ke rumahnya.
Korban terakhir kali terlihat oleh beberapa saksi sekitar pukul 23:00 Wita, ketika ia berbincang dengan mereka.
Tidak ada tanda-tanda bahwa ada orang lain yang datang ke rumah kos korban.
Mayat korban telah dipulangkan ke kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat, oleh saudara sepupunya.
Meskipun identitas pelaku belum terungkap, AKP Randhya menyatakan bahwa pelaku yang dicurigai pasti ada, dan penyidik masih mencari tahu lebih lanjut mengenai keterlibatan mereka. Polisi juga tengah menyelidiki apakah ada unsur pemerkosaan dalam insiden ini.
"Kami sedang mendalami apakah korban juga menjadi korban pemerkosaan. Namun, berdasarkan tanda-tanda pada tubuh korban, kami percaya ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini," jelasnya.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa petugas dari koperasi simpan pinjam, karena ada informasi bahwa korban memiliki pinjaman di koperasi tersebut.
"Sudah kami periksa orang-orang dari koperasi dan kemungkinan masih ada saksi lain yang akan diperiksa," tutup AKP Randhya.
Mayat korban ditemukan saat teman kosnya mengetuk pintu kamarnya untuk mengambil laundry sekitar pukul 08:30 Wita. Ketika tidak ada jawaban, teman korban masuk ke dalam kamar dan menemukan korban sudah tak bernyawa. (tim redaksi)