VONIS.ID - Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19 telah dicabut Presiden Joko Widodo.
Pencabutan PPKM diyakini berdampak pada peningkatan perekonomian.
Pun demikian dengan pendapatan daerah yang diperkirakan meningkat seiring dengan pulihnya perekonomian
APBD 2023 Kaltim diperkirakan meningkat menjadi Rp 20 triliun.
Optimisme ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono, Kamis (5/1/2023).
Menurut politikus Golkar ini, capaian tersebut bisa diraih dengan catatan, seluruh sektor yang dapat menambah pundi-pundi kas daerah dioptimalkan.
Keyakinan ini muncul setelah dia mendengar sambutan Gubernur Kaltim Isran Noor yang optimistis APBD Kaltim bisa mencapai Rp20 triliun.
Apalagi status PPKM telah dicabut Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“PPKM secara nasional dicabut. Intinya proses perekonomian kita bisa melaju lebih kencang lagi,” jelas politisi Golkar ini.
“Juga tentu kita berharap pergerakan ekonomi dan UMKM lebih leluasa, sehingga kesejahteraan meningkat dan kita berharap 2023 APBD kita melonjak lebih Rp20 triliiun,” sambung pria yang akrab dipanggil Tio ini.
APBD Kaltim 2023 sudah disahkan sekitar Rp 17 triliun. Untuk mewujudkan optimisme APBD yang lebih besar, menurut Tio, banyak sektor yang harus digenjot kontribusinya kepada daerah seperti Dana Bagi Hasil Sawit dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak.
“Kita juga mendorong perda pemanfaatan aliran sungai di Kaltim, supaya ini menjadi sektor untuk meningkatkan PAD.
Bapenda juga terus bergerak menggenjot pajak kendaraan, rokok dan seterusnya. Intinya saya optimis Rp 20 triliun lebih,” pungkasnya. (*)