Jumat, 17 Mei 2024

Berita Pemprov Kaltim

Puluhan Gubernur Akan Berkumpul di Kaltim, Ritual Kendi Nusantara

Jumat, 11 Maret 2022 0:0

ILUSTRASI - Desain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang diberinama Nusantara ternyata memiliki relasi dan relevansi dengan sejarah lokal di Kalimantan Timur. (Kementerian PUPR)

VONIS.IDPersiapan acara berkemah Presiden Joko Widodo di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah tahap persiapan akhir.

Presiden direncanakan akan menginap di IKN, dengan mengundang 34 Gubernur seluruh Indonesia, pada 13-14 Maret 2022.

Presiden Jokowi akan memberikan arahan kepada seluruh gubernur di Indonesia, sekaligus digelar acara syukuran menyambut pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Para gubernur dari 34 provinsi, akan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing.

"Tanah dan air itu nantinya akan dimasukkan dalam satu wadah yang sudah dipersiapkan panitia," kata Isran Noor, Gubernur Kaltim, Kamis (10/3/2022) kemarin.

Prosesi ritual itu dinamakan Kendi Nusantara

Muhammad Syafranuddin, Kepala Biro Adpim Setprov Kaltim, menyebut Kendi Nusantara akan diletakan di lokasi IKN.

Untuk Gubernur Kaltim, air dan tanah akan diambil dari daerah Kutai Lama, Kukar.

Ivan, sapaan akrabnya menyebut, tanah dan air yang dibawa masing-masing gubernur mesti memiliki kisah masa lalu.

Pengambilan tanah dan air di Kutai Lama, melihat catatan sejarah, di pesisir Kukar itu menjadi titik pusat Kerajaan Kutai Kertanegara, pada tahun 1300an masehi.

“Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti, sekitar Abad ke-14,” jelas Syafranuddin.

Secara kelokalan, air dari Kutai Lama telah bernilai filosofis pada pelaksanaan Ritual Erau.

Air dari Sungai Kutai Lama, kemudian dibawa ke Keraton untuk digunakan dalam berbagai prosesi Erau.

“Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan," paparnya.

Selanjutnya, untuk prosesi pengambilan air dan tanah dari Kutai Lama, Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kertanegara.

“Biasanya untuk mengambil Air Tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wija kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepong tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan namun tidak mengurangi maknanya,” katanya. 

(adv/kominfokaltim)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal