Senin, 25 November 2024

Putri Candrawathi Menangis Terisak, Cerita soal Kekerasan Seksual Dilakukan Yosua

Senin, 12 Desember 2022 20:37

TANGKAPAN LAYAR - Tangkapan layar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Selasa (30/8/2022)/ Foto: Polri TV

VONIS.IDPutri Candrawathi, istri Ferdy Sambo akui adanya tindakan pemerkosaan yang dilakukan oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kepada dirinya. 

Demikian seperti disampaikan Putri saat dihadirkan jaksa sebagai saksi untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12).

Ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso mulanya bertanya soal syarat-syarat bagi anggota Polri untuk mendapatkan penghormatan dalam prosesi pemakaman. Namun, Putri mengaku tidak mengetahui secara pasti tentang hal tersebut.

Hakim Wahyu lantas menjelaskan syarat bagi anggota Polri untuk mendapatkan penghargaan tersebut, yakni tidak memiliki noda dalam catatan kariernya.

"Faktanya, almarhum Yosua kemudian dimakamkan dengan kebesaran dari kepolisian. Kalau seandainya dia seperti yang saudara sampaikan melakukan pelecehan seksual ke saudara, tentunya dia tidak akan mendapatkan hal itu. Itu yang pertama," kata hakim Wahyu.

Selain itu, hakim juga meragukan keterangan Putri mengenai pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. Sebab, Mabes Polri pada akhirnya membatalkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terkait perkara tersebut.

"Yang kedua, apa yang saudara sampaikan mengenai dalih pelecehan seksual sampai hari ini pada akhirnya Mabes Polri membatalkan SPDP mengenai hal itu," ujarnya.

Mendengar pernyataan dari hakim, Putri lantas menekankan bahwa Brigadir J telah melakukan tindak kekerasan seksual hingga penganiayaan terhadap dirinya.

Bahkan, Brigadir J disebut membanting tubuh Putri sebanyak tiga kali ke lantai.

"Mohon maaf Yang Mulia, mohon izin yang terjadi adalah memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan juga penganiayaan dengan membanting saya tiga kali ke bawah. Itu yang memang benar-benar terjadi," kata Putri.

"Kalaupun Polri memberikan pemakaman seperti itu, saya juga tidak tahu," sambungnya.

Sambil menangis, Putri mengklaim bahwa Brigadir J memperkosa dan mengancam dirinya. Ia pun mempertanyakan alasan Polri akhirnya menyelenggarakan upacara pemakaman penghormatan untuk Brigadir J.

"Mungkin ditanyakan ke institusi Polri kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang sudah melakukan pemerkosaan dan penganiayaan serta pengancaman kepada saya selaku Bhayangkari," ucap Putri terisak.

(redaksi) 

 

 

 



 

 

 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal