Rabu, 8 Mei 2024

Parlementaria Kaltim 2023

Rusman Yaqub Dorong Sekretariat DPRD Kaltim Miliki Bank Data Modern

Senin, 30 Januari 2023 19:7

Rusman Yaqub, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim/ Diksi.co

VONIS.ID -  Wakil Ketua Rencana Kerja (Renja) DPRD Kaltim Rusman Ya'qub mendorong Sekretariat DPRD Kaltim memiliki database modern.

Hal ini memudahkan jika anggota DPRD Kaltim memerlukan data-data terkait aktivitas kedewanan. 

Ia meminta adanya perbaikan sistem digitalisasi di sekretariat DPRD.

Hal itu supaya ada modernisasi sistem sarana dan prasarana teknologi yang ada di sekretariat DPRD Kaltim.

Kesekretariatan DPRD didorong agar memiliki bank data seputar dewan.

Karena dinilai selama ini kalau ada anggota meminta data, baru dicarikan.

Mestinya semua data sudah terakses dan tersedia.

Oleh karena itu kesekretariatan perlu pro aktif dalam menggali data.

Bahkan dirinya mendorong supaya DPRD Kaltim membuat TV Parlemen, sehingga semua sidang, rapat dengar pendapat (RDP), Komisi, apalagi Paripurna bisa dipublish secara streaming, supaya masyarakat melihat pekerjaan apa yang dikerjakan oleh legislatif.

"DPRD itu adalah bagian yang memberi layanan kepada masyarakat. Sekretariat diharapkan punya SDM yang kompeten untuk mengakses, berupa agenda DPRD yang disajikan dalam bentuk digital," katanya. 

Selain itu, Rusman Ya'qub menginginkan kerja-kerja kedewanan pada 2024 mendatang berjalan efektif.

"Kami rapat evaluasi program kesekretariatan DPRD Kaltim tahun 2021-2022 sebagai bahan penyusunan rencana kerja tahun 2024. 

Sementara untuk tahun 2023 sudah disusun,"  ujar  Rusman Ya'qub, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, pembahasan evaluasi penting untuk melihat apa saja program yang perlu ditingkatkan dan apa yang perlu dikurangi, sehingga bisa lebih efektif.

Politisi PPP ini mengatakan, penyusunan agenda dewan dikebut dari sekarang, sebab dalam pembahasan APBD, Renja DPRD Kaltim merupakan bagian dari rencana kerja Pemerintah Provinsi.

"Adapun hal yang perlu dievaluasi adalah perjalanan dinas yang mestinya dibatasi agar efektif, seperti kunjungan komisi  supaya tidak terpecah. 

Misalnya dalam satu kunjungan bisa 2-3 komisi karena itu tidak efektif," ucapnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal