VONIS.ID, SAMARINDA – Tim pemenangan pasangan calon, Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim nomor 02 Rudy Mas’ud-Seno Aji menepis kabar praktik politik uang yang ramai tersiar di jejaring Whatsapp pada Selasa (26/11/2024).
Diketahui, kalau dari video berdurasi 30 detik yang tersebar, terlihat puluhan warga sedang memadati kantor DPD Golkar Kaltim, di Jalan Mulawarman, Kota Samarinda siang tadi untuk menagih sejumlah uang yang telah dijanjikan senilai Rp 300 ribu.
Hal itu dengan cepat dibantah oleh Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Paslon 02, Tomi Pusriadi yang dijumpai awak media di kantor DPD Golkar Kaltim malam ini.
Kata dia, aktivitas berkumpulnya sejumlah orang itu tak lain karena hendak dilakukannya rapat internal tim pemenangan Paslon 02.
“Saya yang bertanggung jawab atas acara tadi. Acara tadi itu bukan masyarakat, bukan juga warga, dan bukan konstituen. Ini kata kuncinya. Mereka adalah koordinator kami, yang kami persiapkan untuk menjadi saksi luar buat kami ditempat mereka masing-masing,” tegas Tomi.
Dilanjutkannya, jika ditanya mengapa kegiatan rapat internal itu baru dilakukan sehari sebelum waktu pencoblosan, karena padatnya kesibukan sehingga baru bisa dilaksanakan pada hari ini.
“Kenapa kami lakukannya sekarang ? Karena kami baru sempat melakukannya sekarang. Karena sekarang kesibukan kami luar biasa, kami secara bertahap mengundang mereka untuk membahas secara teknisnya itu bagaimana. Begitu,” terang Tomi.
Sementara terkait video berdurasi 30 detik yang tersebar itu, Tomi menduga kalau salah satu dari tim internalnya dengan sengaja merekam.
Namun tujuannya tak lain untuk berekspresi akan kebanggaan dan bagian dari euforia menjelang hari pencoblosan.
“Sehingga ada yang buat video dan sebagainya. Itu wajar saja, saya juga tidak bisa melarangnya kan. Dan yang terekspos di media, diplintir-plintir akhirnya. Dalam situasi seperti ini memang hak semua orang juga mau membuat berita seperti apa saja. Tapi di sini, saya sebagai penanggung jawab acaranya, penanggung jawab kegiatannya menyampaikan hal yang sebenar-benarnya,” kata Tomi.
“Bahkan kami tadi juga sudah ditelpon langsung oleh panwascam, diminta isi absennya, langsung dikirim. Karena memang itu kenyataannya, buat kami, kami mematuhi semua aturan. Dan kami hanya melakukan rapat internal buat besok,” kata Tomi lagi.
Selain menjawab perihal video dan dugaan praktik politik uang, dikesempatan yang sama Tomi juga menjawab terkait kabar adanya ancaman Penggantian Antar Waktu (PAW) di tubuh tim pemenangan paslon 02.
“Kalau ada yang bilang paw dan lain sebagainya, paslon kami tidak pernah terucap tidak pernah ada arahan itu,” tekan Tomi.
Terakhir, Tomi kembali menegaskan kalau diyakininya tim pemenangan paslon 02 maupun Rudy-Seno yang berlaga hingga saat ini tidak ada sedikitpun melakukan pelanggaran aturan.
“Kami ini sudah dituduh macam-macam, mulai dari bocoran soal dan lain sebagainya. Saya menegaskan, saya bertanggungjawab tentang materi debat, saya bertanggung jawab tentang materi untuk saksi, saya pastikan tidak ada arahan dari paslon 02 untuk melakukan tindakan di luar aturan. Saya pastikan itu, saya yang bertanggung jawab di sini,” tandasnya. (tim redaksi)