VONIS.ID - Jalur alternatif dari Jalan Sambutan ke Jalan Merdeka terputus akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh longsor.
Jalan baru yang baru saja diresmikan dengan panjang 2,8 kilometer itu diketahui dibangun pada Maret 2024 dengan anggaran mencapai Rp 28,9 miliar.
Kini perbaikan jalan itu tengah berproses.
Terkait hal itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun, menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi pada jalan itu bukan karena kualitas beton yang buruk.
“Kualitas beton tetap baik dan terjaga. Masalah utamanya adalah pergerakan tanah di bawah beton yang mengakibatkan keretakan hingga jalan terputus," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa salah satu penyebab kerusakan adalah karakteristik tanah di Samarinda yang tidak stabil berbeda dengan daerah lainnya.
“Tanah di sekitar jalan tersebut tidak dipadatkan dengan optimal pada pembangunan awal, memperparah kerusakan saat digunakan,”ucapnya.
Ia mengatakan dengan terjadi kurangnya analisis teknis terkait kondisi tanah yang seharusnya lebih detail dilakukan dalam perencanaan proyek besar.
"Waktu pembangunan seharusnya pemadatan dan pengecoran tanah di sisi bawah dilakukan lebih dulu supaya tekanan dari pemakaian jalan tidak mempercepat longsornya tanah," ucapnya.
Andi Harun menegaskan jika memang longsor tersebut disebabkan pengurangan kualitas beton, pihaknya tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor yang bersangkutan.
“Kami sudah bergerak cepat untuk memperbaiki kerusakan ini. Dalam dua minggu ke depan, jalan tersebut akan bisa dilalui kembali dengan aman,” Pungkasnya. (*)