Sabtu, 23 November 2024

Tiga Orangutan Dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Raya

Sabtu, 19 November 2022 18:44

ORANG UTAN - Tiga individu orangutan yang diberi nama Ben, Gonzales dan Lima saat dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Raya. (IST)

VONIS.ID - Dalam peringatan Hari Cinta dan Satwa Nasional, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah bersama Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) dan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) melepasliarkan tiga orangutan ke hutan alami di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya pada Jumat (18/11/2022) kemarin.

Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini bertujuan dalam upaya perlindungan dan pelestarian fauna dan flora yang khas atau endemik yang berada di Indonesia.

Tiga orangutan yang dilepasliarkan itu berjenis kelamin jantan bernama Ben, Gonzales dan Lima.

Sebelum dilepasliarkan petugas, Ben, Gonzales dan Lima sebelumnya menjalani hidup di Pusat Rehabilitasi Orangutan Yayasan BOS, Nyaru Menteng.

Ketiga orangutan ini sudah menuntaskan proses rehabilitasi yang panjang dan siap untuk hidup mandiri di hutan alami. 

“Melalui pelepasliaran tiga inividu Orangutan di kawasan TNBBBR pada hari ini semoga menjadi momentum makin meningkatnya pemahaman bersama terkait pentingnya pelestarian satwa dilindungi endemik Kalimantan ini, mengingat dengan melestarian Orangutan di habitat alamnya sama halnya dengan menjaga keutuhan ekosistem hutan,” ucap Kepala BKSDA Kalimantan Tengah Sadtata Noor Adirahmanta melalui siaran persnya.

Selain itu, lanjut Adirahmanta, dalam kesempatan yang sama dia juga kembali mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya yang berada di Kalimantan Tengah juga bisa berperan aktif melindung dan menjaga orangutan maupun satwa lainnya. Pun dengan habitat hutan alami yang berada di seluruh nusantara.

“Pada kesempatan ini juga kami menghimbau kepada masyarakat untuk berperan lebih aktif dalam melindungi Orangutan dan habitatnya. Biarkan mereka hidup bebas dan aman di habitat alaminya dan mari bersama menjaga satwa liar yang dilindungi serta menjaga hutan dan seisinya demi masa depan anak cucu kita,” imbaunya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Andi Muhammad Kadhafi menjelaskan bahwa tiga individu orangutan yang dilepasliarkan itu adalah hasil dari rehabilitasi ke Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Hiran dan merupakan salah satu program kerja sama TNBBBR dengan Yayasan BOS yang tertuang ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2022 dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan populasi orangutan di habitat alaminya, khususnya di TNBBBR. 

“Pemantauan pasca pelepasliaran akan dilakukan dengan intensif untuk memastikan Orangutan yang dilepasliarkan ini mampu beradaptasi dengan baik di habitat barunya. Balai TNBBBR bersama BKSDA Kalteng, bekerja sama dengan mitra Yayasan BOS serta para pihak lainnya telah melepasliarkan 189 individu Orangutan sejak 2016 di kawasan TNBBBR di wilayah kerja Resort Tumbang Hiran Kalimantan Tengah,” paparnya.

Turut menambahkan Ketua Pengurus Yayasan BOS, DR Jamartin Sihite menyebut pelepasliaran orangutan adalah tahapan akhir dari proses rehabilitasi yang sangat panjang dan tidak berhenti.

Setelah pelepasliaran, Yayasan BOS melalui Tim Post Release Monitoring (PRM) pun masih terus melakukan pemantauan tumbuh kembang ketiga orangutan yang telah dilepasliarkan.

“Setiap hari kami memastikan mereka dapat bertahan hidup di alam. Sejalan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa (HCPSN), mari bersama kita berkomitmen untuk mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi satwa liar dan meningkatkan perlindungan terhadap flora dan fauna Indonesia, dalam hal ini orangutan,” jelasnya.

Lanjutnya, pada kehidupan alam orangutan sejatinya memegang peranan kunci menjaga pelestarian hutan alami. Yang mana hutan itu sendiri merupakan aset dasar pembangunan ekonomi nasionalm yang mana jika sumber daya alam melimpah maka bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab oleh semua pemangku kepentingan.

“Sejak 2012 hingga saat ini, dalam dekade ketiga usia Yayasan BOS, upaya pelepasliaran orangutan kami telah berhasil mengembalikan 500 orangutan ke habitat alaminya. Meskipun kami telah menghadapi tantangan yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari keterbatasan dana, keterbatasan hutan yang aman dan sesuai untuk hidup orangutan, hingga kesulitan dalam mengelola proses rehabilitasi orangutan yang panjang serta akses ke lokasi titik pelepasliaran yang terisolasi dan masih banyak kendala lainnya, namun kami senang dan bangga karena dapat merayakan momen pelepasliaran 500 orangutan selama 10 tahun ini bekerja bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” pungkasnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal