VONIS.ID - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda kembali melaksanakan penertiban terhadap pedagang yang melanggar aturan di beberapa titik strategis.
Operasi ini dimulai dari Jalan Dr. Soetomo dan berakhir di Jalan Lambung Mangkurat, Senin (6/1/2025).
Penertiban itu dilakukan sebagai bagian dari upaya penataan kota yang lebih rapi dan tertib.
Menurut Kepala Satpol PP Samarinda, Anis Siswantini, sebelum penertiban dilakukan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pedagang yang melanggar peraturan.
“Kami selalu mengutamakan pendekatan humanis. Namun, jika sudah beberapa kali diingatkan dan tidak ada perubahan, kami harus bertindak tegas," ungkap Anis.
Ia mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya, Satpol PP tidak hanya mengutamakan ketegasan, tetapi juga berusaha menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat.
"Satpol PP sering dianggap arogan, padahal kami selalu bertindak sesuai dengan prosedur yang berlaku dan dengan pendekatan yang humanis. Tentu saja, jika situasi tidak memungkinkan, tindakan yang lebih tegas harus diambil," tegasnya.
Salah satu masalah yang dihadapi adalah adanya beberapa lapak yang disewakan kepada pedagang lain, termasuk di lokasi yang jelas-jelas merupakan tanah milik pemerintah.
"Banyak lapak yang seharusnya tidak ada di sana karena disewakan kepada pihak lain. Kami tidak bisa membiarkan ini terus terjadi," jelas Anis.
Sementara itu, Satpol PP juga menghimbau kepada pedagang untuk tidak berjualan di tempat yang menghalangi akses atau di atas tanah milik pemerintah.
"Kami sudah beberapa kali mengingatkan, namun masih banyak yang tidak mengindahkan aturan. Kami harap para pedagang paham, dan bisa lebih tertib,"ungkapnya.
Ia mengungkapkan ada lebih dari dua puluh lapak berhasil dibersihkan. Beberapa barang yang menghalangi jalur utama, seperti tabung gas dan peralatan jualan lainnya, turut diamankan.
"Kami berharap dengan intensitas penertiban yang terus meningkat warga Kota Samarinda akan semakin memahami pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban bersama,"tuturnya.
Ia juga memastikan bahwa penertiban ini akan terus dilanjutkan secara berkala.
"Kami tidak ingin ini menjadi masalah yang berlarut-larut. Penertiban ini akan kami lakukan secara rutin untuk menciptakan kota yang lebih nyaman dan tertata,"pungkasnya. (*)