Sabtu, 11 Mei 2024

Kaltim Update

Update ABK Kapal Vietnam yang Positif Covid-19, Dilarikan ke RSUD AWS Karena Alami Gejala Sesak Nafas

Jumat, 10 Desember 2021 16:57

MENJELASKAN: Solihin, Kepala KKP kelas IIA Samarinda

VONIS.ID, SAMARINDA - 20 anak buah kapal (ABK) kapal Vietnam, terkonfirmasi positif Covid-19 pada 7 Desember lalu.

Saat ini, ABK yang mesti dievakuasi ke rumah sakit, kembali bertambah menjadi 2 orang.

Sebelumnya, pada 8 Desember 2021, satu orang anak buah kapal (ABK) MV Viet Thuan Ocean, dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.

Warga negara Vietnam, bernama Pham Chong Doanh, usia 44 tahun, dilarikan ke rumah sakit karena keluhan sesak nafas dan nyeri di bagian dada.

"Hasil pemeriksaan kesehatan ABK. Laki-laki, usia 44 tahun, mengalami gejala sesak nafas dan santurasi oksigen 89 persen. Pasien direkomendasikan untuk mendapatkan pelayan Kesehatan lebih lanjut," kata Solihin, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda, usai menggelar konfrensi pers, Jumat (10/12/2021).

Selanjutnya, pada 9 Desember 2021, kemarin. Satu orang ABK, kembali harus mendapatkan perawatan rumah sakit.

Solihin mengungkap, pada Kamis pagi, pihak Nakhoda kapal, melaporkan adanya seorang ABK yang mengalami gejala sesak nafas.

Pihak KKP Samarinda lalu mengerahkan tim TGC KKP, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Dari hasil pemeriksaan itu, ABK laki-laki, berusia 32 tahun, mengalami gejala sesak nafas. Pasien karantina itu lalu dirujuk ke RSUD AWS Samarinda.

"Pasien mengalami gejala sesak nafas dan direkomendasikan untuk mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut di RSUD AWS Samarinda," tegasnya.

Saat ini, masih ada 18 ABK terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri di atas kapal.

Pihaknya akan memastikan agar kapal milik Vietnam itu tidak menyandari di pelabuhan-pelabuhan Samarinda dan sekitarnya. Untuk penjagaan KKP bekerja sama dengan Polsek Kawasan Pelabuhan dan AIRUD di Muara Berau

Setiap harinya, petugas KKP Samarinda, dari Team bording (QIC) melakukan pemantauan kepada seluruh ABK.

Dilakukan penanganan berupa pemantauan suhu dan saturasi oksigen setiap hari.

"Pengiriman obat-obatan dan vitamin untuk ABK. Seluruh Team bording (QIC) dan agen pelayaran dilakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan petugas KKP. Kondisi kesehatan dilaporkan setiap hari," pungkasnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal