VONIS.ID, SAMARINDA - Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir yang tidak semestinya selalu menjadi pekerjaan rumah bagi para pemimpin daerah.
Tak terkecuali di Samarinda.
Yang mana menjamurnya praktik parkir liar ini jadi biang kerok kemacetan, khususnya di Jalan Gajah Mada kawasan Pasar Pagi.
Oleh karena itu, tindakan tegas pun dilakukan Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang langsung melakukan penertiban pada Senin (11/10/2021) kemarin.
Tindakan tegas Andi Harun pun diapresiasi Jasno, Anggota Komisi III DPRD Samarinda.
Kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, tindakan tegas memang sepatutnya dilakukan agar menunjukan bahwa negara tidak boleh takut dengan premanisme.
"Yang dilakukan wali kota (Andi Harun) itu sudah benar. Karena negara tidak boleh takut dengan premanisme," ucap Jasno, Selasa (12/10/2021) kemarin.
Jasno memaklumi bahwa dalam mengubah kebiasaan masyarakat butuh waktu.
Terlebih hal ini berkaitan dengan mata pencaharian.
"Saya pikir pemerintah sudah ada solusi. Ini hanya butuh waktu aja. Memang awalnya sulit, tapi dengan ketegasan wali kota pasti bisa ditata," harapnya.
Selain Pemkot Samarinda, penertiban tersebut juga diharapkan Jasno bisa menimbulkan sinergitas dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Terlebih jika program penertiban tersebut bertalian erat dengan kondusifitas masyarakat.
"Forum-forum seperti TNI-Polri juga harus diajak untuk terlibat agar terciptanya kondusifitas di lapangan," harapnya.
Diwartakan sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun melakukan sidak di kawasan Pasar Pagi.
Hal tersebut ditengarai saat rombongan wali kota melihat kemacetan disempadan jalan Pasar Pagi.
Sejatinya, kawasan pasar pagi telah ditertibkan dan dipasang barier dengan bobot ratusan kilogram.
Namun hal tersebut berhasil dikacaukan oleh oknum nakal seperti premanisme yang terus membandel.
Namun dengan adanya sidak tersebut, AH sapaan karib Andi Harun telah menginstruksikan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan Polisi Pamong Praja untuk berjaga agar para preman membandel tak terus berulah. (advetorial)