Minggu, 19 Mei 2024

Warga Binaan Lapas Nunukan Ditemukan Tewas Tergantung

Sabtu, 28 Mei 2022 16:58

TALI - Ilustrasi tali tergantung/ Foto: IST

VONIS.ID - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) bernama Roslan Abdul ditemukan tewas gantung diri pada Senin (23/5/2022) kemarin. 

Hal ini sontak menggegerkan seluruh penghuni dan juga petugas Lapas setempat. Sebab Roslan Abdul ditemukan tewas tergantung kain sarung di dalam toilet masjid.

Kabar itu pun dibenarkan Kepada Divisi Pemasyarakatan (Kadivas) Kantor Wilayah (Kanwil) Kaltimtara, Jumadi saat dikonfirmasi Sabtu (28/5/2022).

Kepada awak media, Jumadil menjelaskan waktu kejadian tepatnya terjadi sesaat setelah pelaksanaan salat Azhar. 

"Kejadian setelah salat azhar, saat WBP lain kembali ke sel tapi korban tidak ada. Kemudian dicari petugas di sekitar masjid, korban ternyata ditemukan sudah tergantung di dalam toilet," ungkap Jumadil. 

Menemukan tubuh Roslan Abdul yang menggantung di dalam toilet, petugas Lapas kemudian segera melakukan koordinasi kepada Unit Inafis Satreskrim Polres Nunukan untuk proses penyelidikan. 

Tak hanya pihak kepolisian, akibat peristiwa itu petugas Lapas pun dengan cepat membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab gantung diri WBP. 

Dari penyelidikan tim Lapas, ditemukan informasi kalau sebelum mengakhiri hidupnya korban sempat bercerita kepada WBP lainnya tentang masalah keluarganya. 

"Dari informasi rekan WPB yang berada satu kamar, korban sempat bercerita sedang mengalami masalah keluarga, dimana korban ini telah bercerai, dan anak yang dititipkan ke kakaknya dibawa mantan istri ke Malaysia," ungkapnya.

Untuk diketahui, Roslan Abdul sendiri merupakan napi narkotika yang divonis 6 tahun penjara di tahun 2021 lalu. Saat ini, sisa pidananya 4 tahun, 8 bulan, 15 hari. 

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Tofiqs Setiaji, mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu hasil visum dari dokter forensik untuk memastikan kematian si WBP. 

"Lagi tunggu hasil otopsi dari dokter forensik," ujarnya.

Mengenai lebih lanjut, Marhadiansyah belum dapat membeberkan lebih jauh lantaran kasus ini masih dalam proses penyelidikan. 

"Nanti aja resminya tunggu hasil otopsi dari dokter ya," tutupnya.

Sebagai informasi, bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling. 

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal