VONIS.ID, SAMARINDA - DPRD Samarinda telah menyiapkan langkah antisipasi ancaman puncak kasus Omicron di Kota Tepian, terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait persiapan fasilitas kesehatan (faskes)
Meski kasus Covid-19 sempat melandai di Samarinda, Kalimantan Timur, ancaman Omicron mulai menghantui Kota Tepian
Saat ini belum ada kasus varian Omicron tercatat di Samarinda, namun antisipasi terhadap kesiapan fasilitas kesehatan tetap harus dilakukan.
"Sampai saat ini saya pribadi sudah melakukan koordinasi langsung ke Dinas Kesehatan Samarinda yang telah menyiapkan faskes untuk antisipasi lonjakan kasus," tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar saat dikonfirmasi Sabtu (19/2/2022).
Kata Deni, antisipasi menyiapkan faskes adalah hal yang wajib dilakukan untuk mencegah puncak kasus Omicron di Samarinda.
"Betul, karena kita berbicaranya saat ini adalah antisipasi. Jadi jangan sampai terjadi dulu baru kita panik.
Makanya segala sesuatu harus disiapkan terlebih dulu sebagai bentuk antisipasi nyata," imbuhnya.
Saat ini, antisipasi penyiapan faskes oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dengan rencana kembali dibukanya gedung karantina Kota Tepian.
"Iya betul saat ini gedung karantina yang kita miliki sedang dipersiapkan ulang," jelasnya.
Sementara terkait faskes lainnya, seperti ketersediaan tempat tidur dan ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit berplat merah, masih dalam ambang normal penggunaan.
"Saya selalu melakukan up to date dengan Kadinkes Pak Ismed, ruang ICU saat ini baru terisi 3 dari kapasitas 23 pasien.
Begitu juga dengan fasilitas lainnya, yang mempunyai daya tampung 13 tapi baru terisi 3.
Berarti bisa dikategorikan penggunaan baru 20 persen dan tergolong masih cukup aman," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda ini.
Selain fasilitas kesehatan, Deni Hakim Anwar tak lupa memberi imbauan agar masyarakat saat ini tak perlu panik, namun tetap waspada.
Ia mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah.
"Intinya masyarakat tak perlu panik tapi ingat harus tetap waspada dan siaga, minimal tetap menggunakan masker, dan tetap melaksanakan imbauan 5 M. Kalau tidak bisa 5 M minimal 3 M," tutupnya.
(Advetorial)
