Selasa, 26 November 2024

19 Kendaraan Mewah yang Disita KPK di Samarinda Ditaksir Capai Rp 40 Miliar Lebih

Senin, 3 Juni 2024 18:7

Deretan mobil mewah yang disita KPK di Samarinda ditaksir mencapai nilai fantastis, hingga Rp 40 miliar lebih. (IST)

VONIS.ID, SAMARINDA - 19 unit kendaraan mewah yang disita KPK dari dua rumah di Samarinda, Kalimantan Timur ditaksir mencapai Rp 40 miliar lebih.

Harga kendaraan yang fantastis sangat wajar, sebab belasan mobil mewah itu terdiri merek seperti Hummer, Jeep Rubicon, BMW, Mercedez-Benz, Honda CR-V, Lamborghini dan Mini Cooper.

Dari data daftar kendaraan yang diterima media ini, KPK disebutkan menyita 11 mobil dari rumah yang berada di kawasan Citraland, Samarinda Utara. Berikut daftar mobil dan taksiran harga dari Perumahan Citraland ;

A. Sitaan KPK di Citra Land sbb :

- Mercedes-Benz AMG SLC43 - Rp 4,5 Miliar
- Mercy Sprinter A2 - Rp 955 Juta
- BMW X6 - Rp 2,067 Miliar
- Hummer - Rp 1,1 Miliar
- Mini John Cooper Works - Rp 1,16 Miliar
- Honda CR-V - Rp 739 Juta
- Honda CR-V - Rp 739 Juta
- Toyota Velfire - Rp 1,36 Miliar
- Mitsubishi X Pander Cross - Rp 325 Juta 
- Lamborghini - Rp 8 Miliar
- Pajero Sport - Rp 561 Juta 
Total - Rp 21,506 Miliar

B. Sitaan KPK di KS Tubun sbb :
- Lamborghini Urus - Rp 8,5 Miliar 
- Toyota Harrier - Rp 455 Juta
- Toyota Wrangler - Rp 1,73 Miliar
- Toyota Wrangler - Rp 1,73 Miliar
- Toyota Avanza - Rp 239 Juta
- Hummer H 3 - Rp 1,150 Miliar
- Range Rover Evoque - Rp 2,3 Miliar
- Motor Honda Forza - Rp 90,33 Juta
Total - Rp 16,194 Miliar

Perkiraan Total Seluruhnya - 40,7 Miliar

Diberitakan sebelumnya, penyitaan mobil mewah milik “Sultan” Samarinda dilakukan KPK pada Jumat (31/5/2024) kemarin, masih keterkaitan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU), eks Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas I Samarinda, Ari Yuniarto pada Sabtu (1/6/2024).

Selain menyebutkan akar kasus dilakukannya penyitaan, Ari juga merinci kalau tim KPK secara pasti menyita 18 unit mobil dan 1 unit motor sebagai barang bukti dari rentetan TPPU eks Bupati Kukar, Rita Widyasari.

Dirincikannya, pada rumah besar yang ada di Jalan KS Tubun, Samarinda, tim KPK menyita 7 unit mobil dan 1 unit motor.

Detailnya, 1 mobil Lamborghini Aventador, 1 Toyota Harrier, 2 Jeep Rubicon, 1 Toyota Avanza, 1 Hummer H3, 1 Range Rover Evoque, dan 1 unit motor Honda Forza.

Sedangkan dari lokasi kedua, rumah yang berada di Perumahan Citraland, KPK menyita 11 mobil mewah.

Terdiri dari 2 unit mobil Mercedes Benz, 1 BMW, 1 Hummer, 1 Mini Coopers, 2 mobil Honda CR-V, 1 Toyota Velfire, 1 X Pander Cross, 1 Lamborghini, dan 1 mobil Pajero Sport.

19 kendaraan mewah itu awalnya hendak dititipkan ke Rupbasan Klas I Samarinda, namun karena fasilitas dan lahan yang tak memadai, akhirnya hal tersebut urung dilakukan.

Meski barang sitaan tidak dipindah tempatkan, namun kondisi dan keberadaannya 18 mobil dan 1 motor mewah itu akan terus dipantau Rupbasan Klas I Samarinda melalui koordinasi KPK.

Untuk diketahui kasus TPPU yang didalami KPK bermula saat penyidik Lembaga Super Power menetapkan Rita Widyasari, eks Bupati Kukar bersama Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB) Khairudin sebagai tersangka dalam tiga perkara rasuah.

Pertama, sebagai tersangka TPPU, yang mana keduanya diduga menerima uang Rp 436 miliar dari fee proyek, fee perizinan, serta fee pengadaan lelang barang dan jasa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selama menjabat Bupati Kutai Kartanegara.

Selanjutnya Rita Widyasari dan Khairudin juga ditetapkan sebagai tersangka suap bersama Direktur Utama PT Sawit Golden Prima, Hery Susanto Gun alias Abun.

Di mana Rita Widyasari diduga menerima Rp 6 miliar dari Abun, terkait pemberian izin operasi untuk keperluan inti dan plasma perkebunan sawit PT Sawit Golden Prima di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman.

Terakhir, Rita dan Khairudin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi. Rita bersama Khairudin diduga menerima uang Rp6,97 miliar terkait sejumlah proyek di Kabupaten Kutai Kartanegara. (tim redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal