Selasa, 26 November 2024

Update Terkini

Akibat Peristiwa La Nina, Ombak Besar Hantam Pesisir Manado Setinggi Hampir 5 Meter

Rabu, 8 Desember 2021 20:15

GAMBAR ILUSTRASI: Kawasan Megamas, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang dilanda banjir rob setinggi 15 cm/IG @si_ombak

VONIS.ID - Jelang periode natal dan tahun baru (nataru), sejumlah daerah di Indonesia tengah dilanda banjir.

Hal ini diakibatkan peristiwa La Nina yang diprediksi akan melanda Indonesia setidaknya hingga Februari 2022.

Sebagai informasi, proses terjadinya La Nina bermula pada perjalanan air laut yang panas ke arah barat sampai akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia.

Hal ini kemudian berakibat wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan bergerak menuju Indonesia. 

Angin dan fenomena La Nina akan membawa banyak uap air ke Indonesia, sehingga bisa menyebabkan Indonesia sering dilanda hujan lebat bahkan berpotensi banjir. 

Seperti yang terjadi di Kawasan Megamas, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang dilanda banjir rob setinggi 15 cm.

Banjir disebabkan ombak besar setinggi hampir 5 meter di perairan Teluk Manado.

Parkiran di area Megamas pun terendam air laut dan sejumlah kendaraan terjebak di parkiran karena air pasang.

Hal itu disampaikan Kepala BPBD Manado Peter Eman.

"Kita tidak bisa pastikan di dalam Mantos, tapi ada air pasang yang naik hingga di parkiran sekitar kawasan di bibir pantai. Jadi untuk gelombang yang memecah di parkiran itu betul," ujar Peter, Selasa (7/12), dikutip dari Detik.com.

Peter menyebut ketinggian air pasang di lokasi parkiran bervariasi.

"Kalau di parkir sekitar 10-15 cm. Kalau ombak melewati tanggul, pasti besar. Kalau air tergenang 10-15 cm," jelasnya.

Lebih lanjut, Peter mengatakan hingga kini pihaknya masih mendata dampak dari air pasang tersebut.

Mereka terus melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Sulut.

"Kami mengutamakan lagi mendata kalau ada korban jiwa. Tapi ini belum ada laporan, baru kemudian kita identifikasi kerusakan-kerusakan," katanya dikutip cnnindonesia.com.

Peter mengimbau masyarakat dan para pelaku usaha yang ada di sekitar kawasan agar tetap waspada potensi bencana.

"Tetap waspada, jika terjadi peningkatan air harus segera mengungsi ke tempat aman atau tempat usaha melakukan penyelamatan ke pengunjung yang ada," pungkasnya. (redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal