VONIS.ID, SAMARINDA – Musibah kebakaran biasanya terjadi akibat beberapa faktor seperti arus listrik yang tidak beraturan (korsleting), kelalaian manusia dan sebagainya.
Tidak jarang musibah kebakaran ini membuat dokumen penting yang dimiliki korban tidak dapat terselamatkan lagi karena hangus terbakar dilalap si jago merah.
Contohnya, seperti surat nikah, akta kelahiran, surat wasiat, ijazah, paspor, akta tanah dan dokumen berharga lainnya.
Oleh sebab dampak kebakaran yang dirasakan korban sangat penting, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pun terus berinovasi serta melakukan berbagai pengembangan secara digital.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah atau DPKD Kaltim Muhammad Syafranuddin saat ditemui, Selasa (19/7/2022).
Salah satu dokumen yang menurutnya penting dan dianggap tidak bisa diterbitkan ulang, adalah ijazah.
Pasalnya, apabila seseorang terkena musibah kebakaran ataupun banjir hanya mendapat satu surat keterangan saja.
"Kita akan membuat sebuah sistem penyimpanan berbentuk arsip dan masyarakat dapat mengambil atau menemukan dokumen itu melalui aplikasi," ungkapnya, di Ballroom Hotel Harris, jalan Untung Suropati, Kota Samarinda.
Nantinya, dokumen yang tersimpan di dalam sistem ini akan diubah dalam bentuk file.
Tujuannya, agar masyarakat tidak repot lagi mencari dokumen saat benar-benar dibutuhkan.
"Sistem penyimpanan ini berbentuk aplikasi bernama Siaga (Selamatkan Informasi Arsip Keluarga Anda). Insha Allah akan kita launching dalam waktu dekat." jelasnya.
"Kita melihat ini berangkat dari pengalaman kasus kebakaran yang kerap terjadi.
Kebanyakan orang setres itu karena memikirkan tidak punya ijazah. Kalau KTP dan KK masih bisa dibuat, berbeda dengan ijazah," sambungnya.
Mantan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim ini pun menegaskan bahwa semua inovasi yang dikeluarkan harus dan serba digital, sebab sebagai bentuk kemudahan untuk masyarakat.
Disinggung terkait syarat masuk ke aplikasi SIAGA, Ivan, sapaan akrabnya, menegaskan akan memperdalam kembali aplikasi ini.
Akan tetapi, tidak ada syarat khusus yang mempersulit masyarakat menggunakannya
"Insha Allah aplikasi ini aman dari kejahatan pencurian data. Karena sifatnya folder dan dipegang sendiri menggunakan password.
Misi kita agar masyarakat tetap tenang apabila mengalami musibah yang datang kapan saja," terang mantan Juru Bicara Gubernur Kaltim ini. (MU/ADV/Diskominfo Kaltim)