VONIS.ID, SAMARINDA - Meski pagu anggaran semester dua Kalimantan Timur dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah - Perubahan (APBD-P) 2021 tak kunjung disepakati, namun hal tersebut dipastikan tidak terlalu mempengaruhi Kota Tepian.
Alotnya kesepakatan antara Pemprov Kaltim dengan DPRD Kaltim ini pun tidak begitu berdampak.
Sebab Pemkot dan DPRD Samarinda telah menyepakati nota APBD-P 2021 dengan dengan target pendapatan Rp1,9 triliun.
"Enggak ada pengaruhnya. Kita di sini sudah menetapkan APBD-P 2021. Karena angkanya engga banyak berubah dari sebelumnya," ujar Wakil Ketua DPRD Samarinda, Helmi Abdullah, Sabtu (16/10/2021).
Selain itu, lanjut Helmi, jika nota kesepakatan Pemprov dan DPRD Kaltim telah ditemukan, dan nantinya akan ada aliran anggaran dari perihal tersebut, maka juga tidak akan berpengaruh signifikan pada Kota Tepian.
"Kalau ada transfer dari provinsi enggak terlalu besar pergeserannya," imbuhnya.
Bahkan menurut Helmi, saat ini Pemkot dan DPRD Samarinda lebih berfokus pembahasan nota kesepakatan APBD murnu 2021, ketimbang berkutat di persoalan anggaran Kaltim.
"Dalam waktu dekat ini menunggu waktu pembahasan APBD murni (2022) dengan Pemkot. Kemarin notanya sudah disepakati. Kami menunggu asistensi dari provinsi dulu, kalau sudah baru kita sepakati," paparnya politisi Gerindra itu.
Untuk besaran anggaran APBD murni 2022 nantinya, Helmi mengaku belum mendapat gambaran nominalnya.
Sebab pada rancangan anggaran sebelumnya, banyak pendanaan difokuskan ke penanganan Covid-19.
"Kalau waktu pembahasannya kan dibatasi sampai November nanti. Tapi kalau angkanya belum tau pastinya. Tapi, biasanya itu du atas Rp1 triliun. Karena nanti juga bakal ada dana transfer dari pusat," kuncinya. (advetorial)