VONIS.ID - Sejumlah temuan dipaparkan Komnas HAM terkait dengan tragedi Kanjuruhan Malang.
Temuan-temuan itu, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Komnas HAM sejak satu hari setelah kejadian atau pada 2 Oktober.
Dari sejumlah poin temuan Komnas HAM berbeda dengan hasil investigasi yang dilakukan oleh Polri.
Salah satunya, adalah mengenai gas air mata.
Komnas HAM menyatakan tembakan gas air mata menjadi faktor utama penyebab jatuhnya banyak korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan hal ini terkonfirmasi dari sejumlah temuan Komnas HAM terkait. Termasuk bukti video krusial milik korban yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut bahwa berdasarkan pernyataan para ahli, tidak satu pun korban meninggal dunia ataupun luka-luka dalam Tragedi Kanjuruhan yang disebabkan gas air mata.
Berdasarkan keterangan para ahli dan dokter spesialis, penyebab korban tewas karena kekurangan oksigen akibat berdesakan di pintu keluar stadion.
"Tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (10/10).
Hal lain yang juga disampaikan adalah mengenai temuan botol di Stadion Kanjuruhan
Komnas HAM menyatakan bahwa botol yang ditemukan di Stadion Kanjuruhan bukanlah minuman beralkohol. Kata Anam, minuman dalam botol itu adalah obat jamu untuk sapi yang diproduksi oleh Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
"Memang itu UMKM semacam UMKM gitu memproduksi untuk pengobatan sapi," kata Anam.
Sementara itu, kepolisian menyatakan menemukan 46 botol minuman keras (miras) oplosan di luar dan sekitar Stadion Kanjuruhan.
(redaksi)