Selain bantuan pra dan pasca kerja, pasangan RIDO juga menyampaikan beberapa program pelatihan magang.
Suswono menyebut bahwa program ini akan mendorong wirausaha muda dengan program inkubasi dan permodalan.
"Dan yang lebih penting lagi adalah pelatihan siap kerja. Dan nanti anak-anak muda akan magang di provinsi baik di BUMD maupun di kantor gubernur. Mereka akan mendapatkan pelajaran langsung di lapangan," ujar Suswono.
Sementara itu, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyampaikan bahwa permasalahan Gen Z lantaran ketidakcocokan keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja. Permasalahan utama ini dinilai sebagai akar masalah, sehingga ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan dari pasangan kerja, dan kompetensi dari pencari kerja yang khususnya para Gen Z ini.
"Jadi ketidakcocokan ini membuat mereka menjadi tidak bisa bekerja secara optimal," jelas Kun.
Oleh sebab itu, pasangan Dharma-Kun menilai perlu adanya pengintegrasian dan koordinasi yang sangat melekat antara dunia kerja dan kalangan kampus, kalangan politeknik maupun kalangan SMK agar itu bisa match, bisa cocok satu sama lain.
"Mereka-mereka nanti bisa diberikan fasilitas kerja praktek di pasar kerja yang ada, sehingga nanti bisa langsung ditempatkan di sana," ujar Kun.
Selain itu, Kun menyebutkan keinginannya untuk memanfaatkan dunia digital sebagai investasi masa depan bagi Gen Z, serta mendorong mereka untuk menggunakan teknologi dalam mengembangkan potensi dan meningkatkan daya saing.