Menurut Isran, Kaltim mampu bertahan dari gelombang Pandemi Covid-19 selama dua tahun.
Kaltim mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) 77,44 atau naik 0,56 poin dibanding IPM 2021 sebesar 76.88 atau berada di peringkat ketiga nasional.
“Termasuk mampu menekan inflasi dan menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 3,11 persen, meningkatkan ekspor dan investasi," sebutnya.
"Serta menaikkan penghasilan pendapatan daerah dari pajak kendaraan bermotor dan lain-lainnya, sehingga APBD Kaltim tahun 2023 mencapai angka fantastis Rp 17,2 triliun dan dengan total APBD-P 2023 diprediksi bisa mencapai Rp 20 triliun,” lanjutnya.
Pada APBD 2023, Kaltim akan berupaya melakukan peningkatan kesejahteraan rakyat, utamanya dalam upaya mengentaskan kemiskinan, meningkatkan derajat kesehatan dan masalah sosial.
“Pemberian Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) yang rata-rata lebih Rp 150 miliar pertahun, dan pada tahun 2022 ditambah dua kali lipat atau lebih Rp300 miliar untuk kurang lebih seribu penerima,” tegasnya. (*)