Minggu, 29 September 2024

Dijerat Pasal Berlapis, Ibu dan Adik di Berau yang Lakukan Pembunuhan Terancam Hukuman Mati

Kamis, 23 Mei 2024 18:17

Tampang MA dan SP pelaku pembunuhan berencana di Berau. (IST)

VONIS.ID, BERAU - Kasus pembunuhan yang menimpa korban EJ (29) di Berau, Kalimantan Timur akhirnya diungkap secara penuh oleh pihak kepolisian.

Pada kasus itu, polisi menangkap dua pelaku yakni MA (52) dan SP (22) yang tak lain adalah ibu dan adik kandung korban.

Dari pengungkapan itu, MA dan SP kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dijatuhi pasal berlapis, kini keduanya dijerat pasal 340 dan 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun," kata Kapolres Berau, AKBP Steyven Jonly Manopo.

Lanjut dijelaskannya, kalau hasil penyelidikan menyebut kedua tersangka sudah cukup lama merencanakan aksi pembunuhan itu.

Hingga pada akhirnya, di Sabtu (18/05/2024) pukul 09.00 Wita kemarin, keduanya sepakat untuk membunuh korban saat ia sedang tertidur pulas.

Eksekusi pembunuhan lantas dilakukan saat waktu memasuki, Minggu (19/05/2024) dini hari sekira pukul 00.30 Wita.

SP kala itu berperan untuk menindih badan korban, sementara sang ibu yakni MA sebagai eksekutor yang menghabisi nyawa anaknya dengan cara menikam leher korban sebanyak dua kali.

“Korban sempat memberontak, namun karena luka serius, ia akhirnya meninggal dunia,” tambahnya.

Selain itu, polisi juga mengungkap kalau motif dari pembunuhan dipicu karena korban kerap mencuri dan meminta uang kepada kedua pelaku hanya demi kepentingan pribadi.

Sebelumnya, diberitakan seorang pemuda berusia berinisial EJ, warga Kelurahan Teluk Bayur, ditemukan tewas di rumahnya pada Minggu (19/5/2024) dengan kondisi bersimbah darah.

Diinformasikan, korban ditemukan oleh ibunya sendiri MA (52) pada 03.00 pagi, ketika hendak keluar rumah menyalakan pompa air. Melihat ada yang tidak beres, MA berteriak histeris meminta pertolongan.

Teriakan MA kemudian mengundang respons salah seorang tetangga, berinisial SR. Saat itu, SR sempat memastikan kondisi korban atas permintaan MA. Luka yang diakibatkan tusukan benda tajam di bagian leher, membuat korban meninggal di lokasi. (tim redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal