"Dari mereka sendiri sudah berhitung, dari sisi Kaltim memiliki tarif atau insentif ketika memilih pengolahannya di Kaltim, dibanding pengolahannya di Sulawesi," paparnya.
"Mereka ada hitung-hitungannya, ongkos produksi bisa ditekan dan masuk hitungan mereka. Kenapa mereka buat smelter di Kaltim," lanjutnya.
Progres saat ini, dua smelter di Kariangau dan Pendingin siap memasuki fase produksi.
"Hal teknis sudah kami bahas, semoga akhir tahun 2022 ini atau Januari 2023 sudah bisa sulplai powernya, sudah running produksinya," ujarnya
(Advertorial)