“Kurang lebih sudah dilatih sebanyak 700 orang. Mereka yang lulus akan mendapatkan dua sertifikat. Yakni sertifikat dari penyelenggara pelatihan dan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Jadi ini bukan pelatihan biasa,” tegas Adi Kustaman.
Berbagai pelatihan ini disiapkan agar kelak warga Sepaku tidak tertinggal dan bisa bersaing untuk menjadi bagian dari proses pembangunan IKN, lengkap dengan kompetensi dan persyaratan yang dibutuhkan.
Sejak diumumkan menjadi ibu kota baru Indonesia pada 26 Agustus 2019, jumlah kunjungan pejabat dan masyarakat, dari Jakarta dan berbagai daerah di nusantara semakin intens.
Hampir setiap hari ada saja tamu yang berkunjung ke IKN.
Bahkan, sebelum area IKN ditutup untuk umum, karena persiapan untuk pembagunan fisik, jumlah kunjungan masyarakat tembus hingga 5.000 orang per pekan.
“Dampak pemindahan IKN ini secara langsung dan tidak langsung sudah dirasakan. Pertama jalan sudah mulus, lubang dikit langsung ditutup. Sampai Petung (Penajam) insyaallah tahun ini mulus, warung-warung, rumah makan sudah ramai, penginapan-penginapan malah sampai kewalahan,” pungkasnya.
(ADV/ KOMINFO KALTIM)